Terpisah, Wakil Ketua Bidang Investasi Kadin Kaltim Alexander Soemarno mengatakan, secara keseluruhan nilai investasi di Kaltim sudah sangat baik. Hal itu karena Kaltim memiliki neraca perdagangan yang surplus, sebab semua investor pasti tertarik dengan daerah yang neraca perdagangnnya surplus.
“Surplusnya neraca kita masih berasal dari batu bara, sehingga wajar jia nilai investasi kita masih didominasi oleh pertambangan,” jelasnya Jumat (15/3).
Menurutnya, karena saat ini memang masih sektor itu yang menarik. Karena jika dilihat secara angka neraca perdagangan Kaltim surplus berasal dari bisnis emas hitam. Sehingga, investor yang akan masuk adalah penambang-penambang karena potensi surplusnya di situ.
“Hingga saat ini memang belum ada contoh investasi yang sudah jalan atau mau masuk yang mengarah pada hilirisasi pertambangan. Sehingga potensinya kecil untuk mengembangkan batu bara kepada hilirisasi dan menarik investor lebih banyak. Semuanya hanya sebatas ekspor mentah,” tutupnya. (*/ctr)