Alling memendam bakat lain di balik seragam militer, yakni menulis. Penghargaan juara satu karya tulis kegiatan Apel Dansat TNI AD dan juara 1 Rabiniscab TNI AD selama dua tahun berturut-turut (2017 dan 2018) adalah penegas keahliannya itu.
“Ada tiga buku juga yang terbit. Di antaranya Langit Biru di Atas Naqoura (catatan sebagai staf militer di Lebanon), Kepak Sayap sang Cenderawasih (catatan operasi di Papua), dan Tim Maleo (Operasi Pembebasan Sandera di Papua),” ungkapnya. Baginya, menjadi Dandim Tenggarong sebuah kehormatan. “Ini pertama kalinya bertugas di Kaltim. Tekad saya menjalankan tugas yang diamanahkan sebaik-baiknya. (*/dra/riz/k15)