SURABAYA-Kasus prostitusi online yang melibatkan publik figur kembali terungkap. Anggota Ditreskrimum Polda Jatim mengamankan sejumlah orang dari salah satu hotel di Kota Batu pada Jumat malam (25/10). Berdasar pantauan, dua di antaranya tiba di Polda Jatim pukul 23.00 WIB. Mereka laki-laki dan perempuan. Keduanya turun dari mobil yang berbeda dengan kawalan petugas.
Mulanya, yang datang adalah mobil abu-abu. Seorang pria yang turun dari kendaraan itu langsung menutupi wajahnya dengan mengenakan kerah baju begitu pintu mobil dibuka. Harapannya tentu agar tidak tersorot kamera. Malam itu memang banyak wartawan yang mengerubutinya.
Beberapa saat kemudian, mobil kedua datang. Dari mobil putih itu, keluar dua perempuan. Salah satunya menutupi kepala dengan memakai kain biru. Perempuan berambut panjang itu mengenakan busana terusan putih dengan motif bunga yang dilapisi sweter krem.
Begitu turun dari mobil masing-masing, pria dan perempuan itu langsung digiring petugas ke ruang penyidikan Unit V Subdit III Jatanras Polda Jatim. Mereka bungkam. “Ada lagi yang masih dalam perjalanan,” kata Kanit V Subdit III Jatanras AKP M Aldy Sulaiman setelah menggiring dua orang itu ke ruang penyidikan.
Mantan Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak tersebut memilih irit bicara terkait orang-orang yang diamankan. Alasannya, pihaknya masih harus menunggu hasil pemeriksaan. “Yang pasti terkait prostitusi,” ucapnya. “Digerebek di Batu,” lanjutnya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela menyatakan, jajarannya melakukan penggerebekan di Batu sekitar pukul 21.00. Empat orang diamankan dari lokasi. Masing-masing berinisial PA, YW, JL, dan AP. “Mereka punya peran yang berbeda. Satu sama lain tidak sama,” tuturnya kepada Jawa Pos kemarin (26/10).
PA, lanjut dia, adalah perempuan yang ditengarai sebagai pemuas nafsu. YW merupakan pria hidung belang yang menikmati jasanya. “Keduanya (PA dan YW) ditangkap di sebuah kamar hotel. Mereka diyakini baru saja berhubungan intim,” jelasnya.
Leo menerangkan, anggota mengamankan JL di kamar lainnya. Dia adalah muncikari yang menawarkan PA kepada YW. “Adapun AP adalah sopir PA. Yang bersangkutan sedang menunggu di lobi hotel,” ucapnya.
Menurut dia, praktik prostitusi yang dibongkar itu bisa disebut terstruktur. JL memakai media sosial (medsos) untuk menawarkan PA. “Dia yang mendatangkan PA ke Batu,” jelasnya.
Ya, PA diketahui berdomisili di Jakarta. Dia pergi ke Batu via jalur udara. Mendarat di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, pada hari yang sama dengan penggerebekan. PA selanjutnya memakai jasa AP untuk mengantarnya ke hotel sesuai instruksi JL.
Saat disinggung soal tarif layanan itu, Leo menggelengkan kepala. Dia menuturkan bahwa pemeriksaan masih berjalan. Hal serupa dikatakan Leo terkait berapa lama PA berkecimpung di dunia prostitusi.
Mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu mengatakan bahwa fakta lain baru bisa diungkap setelah pemeriksaan awal selesai. “Mohon bersabar,” tuturnya. Leo hanya memberikan sedikit petunjuk. PA, kata dia, berasal dari Balikpapan. YW, pria hidung belang yang menjadi pemesan, adalah warga Nusa Tenggara Barat.
Menurut informasi yang berkembang, PA adalah mantan finalis kontes kecantikan. Dia mengikuti event tersebut pada 2016. Soal itu, Leo tidak menampik, tetapi juga tidak membenarkan. Namun, nama tersebut kini memiliki kegiatan. Di antaranya, menjadi vokalis sebuah band dan presenter acara di sebuah televisi nasional.
PA merupakan perempuan kelahiran Balikpapan 26 Juni 1996. Dia memiliki sejumlah prestasi. Baik seputar kecantikan, foto model, hingga pernah menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Balikpapan pada 2012.
Salah seorang kerabatnya yang dihubungi Kaltim Post mengaku baru mengetahui kabar PA diamankan dari pemberitaan di televisi dan media. “Iya saya tahu. Katanya PA dari Balikpapan,” ungkap sumber yang meminta namanya tak disebutkan itu kemarin. “Tapi saya belum berani memastikan apakah PA itu memang teman saya. Saya kurang percaya kalau pihak berwajib belum memberikan keterangan resmi,” tuturnya.