• Senin, 22 Desember 2025

Natal di Tengah Pandemi, Kurangi Euforia, Ibadah Jadi Momen Introspeksi

Photo Author
- Sabtu, 26 Desember 2020 | 12:41 WIB
ilustrasi
ilustrasi

-

SAMARINDA – Euforia Natal 2020 tentu tak sama dengan tahun sebelumnya. Masa pandemi membuat perayaan hari besar umat Kristiani digelar lebih sederhana.

Open house atau saling silaturahmi ke rumah kerabat hingga acara berkumpul bersama terpaksa tidak dilakukan. Mengikuti imbauan pemerintah dalam upaya menekan angka sebaran Corona Virus Disease2019 (Covid-19).

Bukan hanya ajang berkumpul bersama. Ibadah misa Natal di setiap gereja kini jauh berbeda. Biasanya rumah peribadatan dipadati jemaat yang mengantre masuk. Namun, tahun ini terlihat sangat sepi.

Salah satunya di Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Bugis, Samarinda. Pantauan Kaltim Post kemarin (25/12) pagi, salah satu gereja terbesar di Kota Tepian itu tidak ada antrean jemaat yang membeludak saat ibadah akan berjalan. Sebelum memasuki gereja, satu demi satu jemaat dicek suhu tubuhnya dan diarahkan mencuci tangan terlebih dahulu.

Setiap kursi diberikan jarak. Jika biasanya satu bangku panjang gereja bisa terisi enam orang, karena mengikuti protokol kesehatan (prokes), hanya dapat diisi separuhnya.

Penerapan prokes juga berpengaruh pada daya tampung gereja. Jika keadaan normal dapat menampung lima ribu orang, saat diberikan pembatasan hanya terisi dua ribuan.

Jumlah jemaat yang hadir pada perayaan Natal menurun drastis. Penurunan jumlah itu sangat terlihat pada kursi-kursi yang tidak terisi. "Kalau di dalam gereja penuh, sudah terisi semua, tapi kursi kami berikan jarak. Namun, untuk basement memang tidak terisi penuh, hanya sedikit. Mungkin ada kerjaan, sore ada juga ibadah misa. Mungkin sekitar 700 jemaat saja yang hadir tadi (kemarin)," kata Pastor Paroki Katedral Samarinda RD Moses Komela Avan.

Dibaginya sesi ibadah misa ini, lanjut Moses, untuk memfasilitasi jemaat yang hendak beribadah di gereja dan menghindari kerumunan.

"Kita memperbanyak ibadah untuk memungkinkan distribusi umat dalam ibadah. Biasanya malam Natal kan hanya dua kali, tapi Natal ini dibuat tiga kali," lanjutnya.

Untuk semakin menekan angka sebaran, estimasi waktu ibadah dipangkas. Natal sengaja disederhanakan. Unsur-unsur kemeriahan sengaja dipangkas. Sehingga dalam sekali sesi ibadah hanya memakan waktu satu setengah jam.

"Kan perayaan itu ada yang penting yang tidak boleh ditinggal dan ada yang sebagai unsur kemeriahan, itu kita hilangkan. Jadi, yang pokok disederhanakan bukan jadi sekadar saja. Tetap dijalankan secara khidmat," terangnya.

Moses juga menerangkan, meski kemeriahan Natal 2020 sangat jauh berbeda, bukan berarti makna Natal pudar. Sesuai tema Natal 2020, yakni "Dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" sebagaimana diambil dari Matius 1:23. Diharapkan umat Kristiani dapat menjadi momentum Natal di tengah pandemi, menjadi alat introspeksi diri dan percaya akan hikmah yang diberikan Tuhan.

"Yang artinya mau mengatakan di tengah pandemi ini hendaknya umat Kristiani percaya Tuhan, tidak pernah meninggalkan kita dan selalu menyertai kita. Hikmah yang bisa dipetik dengan mengimani kehidupan kita, Tuhan pasti menolong kita," tukasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X