"Setidaknya terdapat dua belas poin data yang dibutuhkan dalam pendataan, yakni data identifikasi kerjasama antar desa dan kerjasama sama desa dengan pihak ketiga, data identifikasi pengembangan pembangunan kawasan perdesaan, dokumentasi atau video pengembangan pembangunan kawasan perdesaan prioritas kabupaten, dan pembangunan penyebaran kuesioner monev P3MD Provinsi Kaltim tahun 2021," katanya.
"Data-data ini sesuai kebutuhan kita dalam pendataan SDGs. Semoga dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat kali ini bisa sekaligus membantu tugas DPMPD. Apalagi ini langsung di desa. Bisa langsung kumpulkan data yang dibutuhkan, " tambah Syirajudin.
Menurutnya KKN Unmul Angkatan 47 dilaksanakan berbasis program sesuai SDGs Desa dengan dua metode, yakni luar jaringan (luring) atau turun langsung di lapangan dan dalam jaringan (daring).
Terkait peningkatan status Indeks Desa Membangun (IDM), dia berharap ada peserta KKN yang berdomisili di 30 desa target tahun 2021 yang akan ditingkatkan statusnya menjadi berkembang.
Harapannya bisa bersinergi dalam pelaksanaan KKN bisa menaikan statusnya menjadi berkembang dari posisi IDM 2020 masih status tertinggal. Peserta KKN diharap melaksanakan KIE, yakni komunikasi, informasi, dan edukasi.
Mahasiswa diharap bisa komunikasi maksimal dengan duduk bersama mendengarkan kondisi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa, termasuk curahan hati Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. (myn)