Mengenai penyertaan modal yang sudah disetorkan dalam konsorsium PT Tol Teluk Balikpapan, bupati termuda di Kaltim ini menyebut berupaya akan mengambil kembali hal tersebut. Pasalnya, setoran modal tersebut berasal dari anggaran pemerintah daerah yang disetorkan melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Benuo Taka. Modal awal yang ditetapkan sebesar Rp 20 miliar. Dengan pembagian PT Waskita Toll Road menyetorkan sebesar Rp 12 miliar, lalu PT Kaltim Bina Sarana Konstruksi (Perusda Pemprov Kaltim) sebesar Rp 4 miliar, Perumda Benuo Taka sebesar Rp 3 miliar, serta Perumda Manuntung Sukses (Perumda Balikpapan) sebesar Rp 1 miliar.
“Kalau bisa (penyertaan modalnya) kami ambil kembali, ya kami ambil kembali. Karena tidak menjadi keperluan yang penting. Karena PPU akan membuat bandara sendiri,” katanya.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud juga menyampaikan pernyataan serupa. Jembatan Tol Balikpapan-PPU yang direncanakan sejak 2015 itu tidak lagi menjadi prioritas Pemkot Balikpapan. “Karena penghubung Balikpapan dengan PPU sudah ada. Yaitu Jembatan Pulau Balang,” ucapnya.
Mengenai keterlibatan Balikpapan dalam konsorsium PT Tol Teluk Balikpapan, Rahmad masih enggan berkomentar banyak karena masih ingin mempelajari hal tersebut. “Nanti saya pelajari dulu, ya. Saya belum bisa kasih jawaban dulu. Akan saya panggil dulu (Perumda Manuntung Sukses),” tandasnya. (kip/riz/k16)