• Senin, 22 Desember 2025

Seniman Masa Kini yang Bertahan di Tengah Pandemi: Zulhamdani AS (2)

Photo Author
- Jumat, 3 Desember 2021 | 09:59 WIB
MENIKMATI KEHIDUPAN: Sejumlah buku pernah Zulhamdani AS luncurkan. Namun kini dia lebih banyak mengamati perkembangan kebudayaan. ANGGI
MENIKMATI KEHIDUPAN: Sejumlah buku pernah Zulhamdani AS luncurkan. Namun kini dia lebih banyak mengamati perkembangan kebudayaan. ANGGI

“Seniman sungguhan, biar ditabrak tetap seniman. Mati barulah dikatakan pensiun, berbeda kalau seniman yang ikut-ikutan. Seniman sungguhan, ya tetap seniman sampai akhir hayatnya,” tutur pria kelahiran Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, pada 13 Mei 1958 tersebut. 

Menatap perpindahan ibu kota negara (IKN) di Kaltim, pria yang akrab disapa Zul itu menilai, ada hal-hal dilematis yang dapat terjadi. Khususnya yang berkaitan dengan keberlangsungan seniman lokal.  

“IKN bisa memberikan dampak positif maupun sebaliknya. Jangan sampai orang luar menjajah Kaltim. Jangan biarkan kebudayaan lokal semakin memudar. Pakar budayawan lokal harus dilibatkan. Sebab, ke depan, kebudayaan kita berada di tangan generasi selanjutnya. Mereka harus mewarisinya, tak boleh ditumbangkan apalagi menjadi tumbal hanya demi IKN terwujud,” tutur lulusan Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (Asdrafi) Jogjakarta pada 1981 itu.

BERCOCOK TANAM

Dulu sebelum ia sakit, Zul pernah mengajar pelatihan pantomime di Asdrafi selama dua tahun. Pada 1980–1986 berkeliling di beberapa daerah di Tanah Air, termasuk Kaltim untuk pentas teater, pantomime, dan memberikan workshop teater.

Sebagai seorang sastrawan, seniman, dan budayawan Kaltim, karya-karyanya berupa cerpen, puisi, karya tulis/artikel, serta lain-lain sudah banyak dimuat di media lokal, nasional, dan internet. Tidak hanya dikenal sebagai penulis puisi dan bapak teater, dia merupakan penulis naskah drama, film, dan sinematografi. 

Naskah skenario yang pernah ditulisnya di antaranya Anak Sepanjang Sungai (50 episode), Hantu Banyu (20 episode), film televisi (FTV) Mandau, dan lain-lain. Salah satu episode Anak Sepanjang Sungai mewakili Indonesia dalam Festival Sinetron Anak Antar-Negara Asia Pacific di Jepang (1997). Begitu pula FTV yang berjudul Mandau pernah ditayangkan TVRI Jakarta, TPI Jakarta, TVRI Balikpapan, TVRI Samarinda, dan TV3 Malaysia.

Dalam FTV Mandau, dia berperan sebagai pemeran utama antagonis. Peran utama dia jalankan di film semi dokumenter Di Balik Penobatan Sultan Salahudin di Tenggarong dan Apa-Apanya Dong sebagai peran pengganti Titik Puspa, juga film sejarah Janur Kuning, Serangan Fajar, dan Asa di Fajar Merah sebagai peran figuran dan peran pembantu.

Tahun 2013, Zul menjadi peran pembantu di film Api Cinta di Tana Paser bersama Wulan Guritno dan Pit Pagau sebagai pemeran utamanya, juga bermain di film dokumenter Sungai Wain Balikpapan sebagai pemeran utama.

Tahun 2002, dia mendapatkan juara II nasional penulisan buku cerita (novel) dengan judul Dayak-Dayak di Jakarta, menyisihkan 300 penulis se-Indonesia. Mendapat undangan baca puisi di Malaysia (2008) dan undangan membaca puisi di radio dan televisi Kerajaan Brunei Darussalam (2010).

Sekitar tiga tahun lalu, Zul sempat mewakili Kalimantan menerima penghargaan Maestro Seni Indonesia di Jakarta. Itu adalah kali terakhir dirinya menerima penghargaan nasional. Vakum. Dia juga tidak lagi terlibat di Dewan Kesenian Daerah. Hari-harinya dilalui hanya untuk menemani putri bungsunya. “Saya hanya punya impian kecil, yakni memiliki kebun agar bisa bercocok tanam,” harapnya. (rom/k8) 

 

           

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X