• Senin, 22 Desember 2025

Video Demo Iklim tapi Diklaim Korban Perang

Photo Author
- Rabu, 23 Maret 2022 | 10:51 WIB

 

KABAR menyesatkan soal konflik Ukraina dengan Rusia masih menghiasi linimasa medsos. Kali ini klaim narasinya mempertegas bahwa korban perang merupakan rekayasa. Katanya, rekayasa korban ditayangkan oleh media Ukraina. 

Ssttt... Siaran media televisi ukraina menyiarkan korban akibat misil rusia, saat siaran berlangsung ada mayat yg membetulkan kantung nya," tulis akun Facebook Yan Ismahara, kemarin (14/3).

Video 20 detik itu memperlihatkan puluhan kantong yang berjejer rapi di tengah lapangan. Kemudian, ada keterangan lain yang menyebut jumlah korban atas serangan Rusia mencapai 57 orang meninggal dan 169 terluka (bit.do/RekayasaKorbanPerang). 

Informasi tersebut tentu jelas menyesatkan. Sebab, video serupa pernah beredar di media sosial dengan klaim bahwa situasi itu merupakan rekayasa korban Covid-19.

Titik rekayasa yang dikesankan dalam video tersebut adalah saat diperlihatkan salah seorang memperbaiki kantong plastik yang tersapu angin. Keterangan video yang menyebut data korban perang itu juga jelas rekayasa.

Portal berita berbasis di Austria pernah mengunggah video serupa. Video aslinya mengisahkan demonstrasi 49 aktivis yang terbungkus kantong mayat. Mereka protes soal kebijakan iklim dan gas rumah kaca.

Para aktivis mempresentasikan 49 ”tas iklim" di depan kanselir federal di Wina, Austria. Menurut sebuah studi internasional, setiap hari dengan emisi CO2 sekitar 200.000 ton di Austria akan mengakibatkan 49 kematian pada 2100.

Selain itu, para aktivis mengingatkan akan gelombang panas dan kekeringan ekstrem, badai dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya –konsekuensi dari pemanasan global buatan manusia akan merenggut jutaan nyawa di abad ini. Anda dapat membacanya di bit.do/ProtesKebijakanIklim.

Selain itu, akun Twitter @ViennaForFuture menjelaskan bahwa Austria belum memiliki undang-undang perlindungan iklim yang efektif. Dengan itu, pemerintah federal yang berkomitmen untuk perlindungan iklim. ”Untuk setiap hari Austria tidak mengurangi emisi gas rumah kacanya, 49 orang akan mati," tulis akun tersebut. Anda bisa melihatnya di bit.do/BukanKorbanPerang. (zam/c9/jun/luc/k8)

 

FAKTA

Video akun Facebook Yan Ismahara itu merupakan aksi demonstrasi aktivis iklim di Austria. Bukan korban perang Rusia-Ukraina.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X