KABAR menyesatkan soal konflik Ukraina dengan Rusia masih menghiasi linimasa medsos. Kali ini klaim narasinya mempertegas bahwa korban perang merupakan rekayasa. Katanya, rekayasa korban ditayangkan oleh media Ukraina.
”Ssttt... Siaran media televisi ukraina menyiarkan korban akibat misil rusia, saat siaran berlangsung ada mayat yg membetulkan kantung nya," tulis akun Facebook Yan Ismahara, kemarin (14/3).
Video 20 detik itu memperlihatkan puluhan kantong yang berjejer rapi di tengah lapangan. Kemudian, ada keterangan lain yang menyebut jumlah korban atas serangan Rusia mencapai 57 orang meninggal dan 169 terluka (bit.do/RekayasaKorbanPerang).
Informasi tersebut tentu jelas menyesatkan. Sebab, video serupa pernah beredar di media sosial dengan klaim bahwa situasi itu merupakan rekayasa korban Covid-19.
Titik rekayasa yang dikesankan dalam video tersebut adalah saat diperlihatkan salah seorang memperbaiki kantong plastik yang tersapu angin. Keterangan video yang menyebut data korban perang itu juga jelas rekayasa.
Portal berita berbasis di Austria pernah mengunggah video serupa. Video aslinya mengisahkan demonstrasi 49 aktivis yang terbungkus kantong mayat. Mereka protes soal kebijakan iklim dan gas rumah kaca.
Para aktivis mempresentasikan 49 ”tas iklim" di depan kanselir federal di Wina, Austria. Menurut sebuah studi internasional, setiap hari dengan emisi CO2 sekitar 200.000 ton di Austria akan mengakibatkan 49 kematian pada 2100.
Selain itu, para aktivis mengingatkan akan gelombang panas dan kekeringan ekstrem, badai dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya –konsekuensi dari pemanasan global buatan manusia akan merenggut jutaan nyawa di abad ini. Anda dapat membacanya di bit.do/ProtesKebijakanIklim.
Selain itu, akun Twitter @ViennaForFuture menjelaskan bahwa Austria belum memiliki undang-undang perlindungan iklim yang efektif. Dengan itu, pemerintah federal yang berkomitmen untuk perlindungan iklim. ”Untuk setiap hari Austria tidak mengurangi emisi gas rumah kacanya, 49 orang akan mati," tulis akun tersebut. Anda bisa melihatnya di bit.do/BukanKorbanPerang. (zam/c9/jun/luc/k8)
FAKTA
Video akun Facebook Yan Ismahara itu merupakan aksi demonstrasi aktivis iklim di Austria. Bukan korban perang Rusia-Ukraina.