SAMARINDA - Tak lolos sebagai Rektor Universitas Mulawarman karena dianggap tak memenuhi kriteria pengalaman manajerial minimal dua tahun, Prof Esti Handayani Hardi menerimanya lapang dada. "Hari ini, senat Universitas Mulawarman sudah memutuskan dari 6 pendaftar bakal calon (Balon) Rektor Unmul, 5 lulus memenuhi berkas, dan satu tidak memenuhi kriteria pengalaman menejerial minimal 2 tahun. Dan kandidat yang tidak lolos adalah saya," kata Prof. Dr. Esti dalam surat terbuka tertanggal 7 Juni 2022.
Prof Esti membagikan pengalamannya terkait dirinya mengikuti pemilihan Rektor Unmul ini. Ia menerima menerima surat undangan 20 Mei 2022 dari panitia penjaringan untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor berdasarkan Permendikti nomor 19 tahun 2017.
Dan pada tanggal 30 Mei 2022 dengan pengalaman manegerial, dirinya mendaftarkan diri. Berbekal pengalamannya di Unmul, ia optimis memenuhi syarat menjadi calon Rektor.
Namun, keputusan senat hari ini menganggap, pengalamannya sebagai Ketua Pusat Penguatan Kelembagaan dan Pengabdian Kepada Masyaraka LP2M, Unmul tahun 2014-2020 dan Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan S3 Unmul Universitas Mulawarman tahun 2021-sekarang, tidak termasuk kriteria managerial.
"Rapat senat yang diselenggarakan tadi siang sepakat, saya tidak memenuhi kriteria tersebut. Sebagai dosen, peneliti, dan abdi negara tentu saya menerima keputusan tersebut. Saya tidak kecewa, saya terima keputusan senat tentu dengan lapang dada," katanya.
Dikatakan Prof Esti, dari awal mendaftar dirinya ingin menyampaikan pesan bahwa dosen muda, apa lagi perempuan berani mengajukan diri untuk berkontribusi di Unmul, maka sebagai kaum perempuan dan dosen muda siap untuk bahu membahu berlari untuk kemajuan Unmul.
"Siapapun yang memiliki kualifikasi harus berani untuk mengajukan diri. Kejadian hari ini menjadi alasan seluruh senator Unmul untuk lebih waspada terhadap OTK yang telah dibuat, banyak dosen, dan civitas akademik Unmul tidak terfasilitasi kreativitasnya," ujarnya.
Untuk ke depannya pemilihan Rektor Unmul, Prof Estie memberi pesan beberapa isu yang harus dipertimbangkan. Terutama terhadap isu perempuan.
Berikut pesan Prof Esti dalam surat terbukanya:
Kalau boleh saya menitipkan pesan, ada beberapa issue yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan Rektor Unmul.
1. Kedepan harus ada perempuan-perempuan hebat yang daftar sebagai balon rektor Unmul.
2. Berharap siapapun rektor ke depan, harus ada afirmasi terhadap isu-isu perempuan. Termasuk ruang kepemimpinan yang harus diberikan kepada perempuan.
3. Pilrek ini jangan semata urusan suara, tawar menawar jabatan, politik dagang sapi, dan sejenisnya. Tapi pilrek ini harus penuh dengan perdebatan program, soal ide dan gagasan bagaimana mengangkat derajat Unmul agar menjadi kampus rakyat. Kampus yang ramah terhadap seluruh persoalan yang
dihadapi masyarakat.