Proyek rel kereta api di Kaltim sebenarnya bukan hal baru. Pernah digaungkan oleh Pemprov Kaltim. Namun, belakangan kembali diembuskan setelah IKN pindah ke provinsi ini.
PEMERINTAH bakal membangun jaringan kereta api di Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek infrastruktur akan dimulai pada 2025. Secara bertahap, ada empat proyek hingga 2029.
“Empat itu, adalah kereta api bandara, perkotaan di dalam KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan), perkotaan di dalam Kalimantan, dan intercity. (Pembangunan) nanti setelah 2025-2029," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, Rabu (6/9).
Risal menegaskan, pembangunan infrastruktur kereta api bukan bagian dari infrastruktur dasar yang harus selesai tahun depan. “Saat ini, proyek itu belum termasuk infrastruktur dasar IKN, tetapi kami berupaya mempercepat pelaksanaannya,” imbuhnya.
Jika melihat Pasal 41 Peraturan Presiden Nomor 64/2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042, jaringan jalur kereta api yang akan dikembangkan di IKN akan mencakup jalur kereta api antarkota yang menghubungkan berbagai wilayah strategis.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri disebut sudah menawarkan kerja sama pembangunan fasilitas kereta api di IKN pada Jepang.
Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Kamis (7/9). Sebelumnya, Basuki memang sempat bertemu dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi. Pertemuan itu menjajaki penguatan kerja sama infrastruktur antara kedua negara.
Basuki menyebut salah satu peluang kolaborasi yang dibahas adalah pembangunan jalur kereta api dari Balikpapan menuju IKN. “Kerja sama ini untuk meningkatkan akses ke IKN selain jalan tol yang bisa mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan,” ujarnya.
Data yang diterima media menyebut, Kereta Api (KA) Perkotaan Balikpapan-KIPP bakal dibangun sepanjang 143,33 kilometer ditempuh perjalanan selama 88 menit. Jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah (at grade), melayang (elevated) 14,6 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. Diperkirakan demand tahun 2040 bisa menampung sebesar 4.430.417 penumpang per tahun.
Sedangkan KA Bandara menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP. Ada dua alternatif trace, yakni alternatif pertama hasil kajian tahun 2021 sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun.
Berada di permukaan tanah (at grade) 55,7 kilometer, melayang (elevated) 6,8 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. Pengadaan lahan menjadi satu dengan rencana trase KA Regional dan KA antarkota. Besaran demand tahun 2030 diperkirakan sebanyak 3.597.767 penumpang per tahun.
Sementara itu, alternatif kedua sepanjang 44,91 kilometer dengan layanan tiga stasiun. Jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan - KIPP. Diprediksi tahun 2030 akan mengangkut penumpang 2.486.719 orang per tahun, lebih kecil ketimbang alternatif pertama.
Pemerintah akan membangun 14 stasiun kereta api penumpang. Stasiun-stasiun itu akan dikembangkan dengan konsep pengembangan kawasan transit-oriented development (TOD) yang akan mempermudah mobilitas penduduk di IKN.