• Senin, 22 Desember 2025

Rencana Ada Kereta Api di Samarinda, Butuh Rp 2,3 Triliun, Target Operasional 2031

Photo Author
- Rabu, 20 Desember 2023 | 22:00 WIB
PEMBAHASAN: Hero Mardanus (kedua kiri) memimpin diskusi ekspos pra-studi kelayakan jaringan kereta api Samarinda di Fugo Hotel Samarinda, Senin (18/12).
PEMBAHASAN: Hero Mardanus (kedua kiri) memimpin diskusi ekspos pra-studi kelayakan jaringan kereta api Samarinda di Fugo Hotel Samarinda, Senin (18/12).

SAMARINDA–Rencana pembangunan kereta api dalam Kota Samarinda merupakan langkah positif. Rencana ini bertujuan meningkatkan mobilitas dan perekonomian masyarakat.Jalur kereta api yang direncanakan sepanjang 29,16 kilometer.

Titik awal di Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, dan titik akhir di Bandara APT Pranoto, Kecamatan Samarinda Utara.Namun, rencana tersebut menemui tantangan. Konsultan yang melakukan kajian menyebut pembangunan kereta ini tidak layak secara finansial, tapi layak secara ekonomi.

Lantas, Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda menggelar ekspos hasil pra-studi kelayakan jaringan rel kereta api dalam Kota Samarinda, Senin (18/12) di Fugo Hotel Samarinda. Dishub menggambarkan, rancangan jalur kereta yang dimulai dari Loa Buah, menyusuri tepian Sungai Mahakam hingga ke Jalan Gajah Mada, membelah Kota Tepian menuju Bandara APT Pranoto.

Terdapat beberapa kesimpulan, seperti total anggaran konstruksi yang mencapai Rp 2,3 triliun. Hingga estimasi waktu operasional ketika rencana ini bisa berlanjut terus, yakni hingga 2031 mendatang.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Hero Mardanus Satyawan menyatakan, rencana ini merupakan bentuk realisasi dari 10 program unggulan wali kota. Ketika konsultan menyebut Samarinda tidak layak secara finansial memiliki kereta dalam kota, dirinya menanggapi bisa saja karena melihat kondisi keuangan daerah.

Saat ini, kata Hero, Samarinda terus berbenah. Dari awal kepemimpinan Andi Harun, APBD yang semula Rp 2,8 triliun terkerek hingga Rp 5,2 triliun. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan lebih tinggi. “Harusnya mereka (konsultan) memaparkan keuntungan yang bisa meningkatkan anggaran dengan dibangunnya kereta ini," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Samarinda Hotmarulitua Manalu menyebut, kegiatan ini untuk merencanakan pembangunan monorel. Nantinya tahapan dilanjutkan studi kelayakan (FS) dengan memakan waktu 8–9 bulan. Dilanjutkan survei, investigasi dan desain (SID) yang didahului SK penetapan mengenai trayek atau rute kereta.

SK itu berdasarkan kajian yang diusulkan dalam bentuk rekomendasi dari wali kota kepada gubernur yang disetujui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Setelah itu, disusun dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) hingga detail engineering design (DED).

“Paling cepat 2030–2031 untuk bisa beroperasi karena memang banyak tahapan yang diperlukan," ucapnya.

Menurut Manalu, dengan adanya rencana pembangunan kereta ini diharapkan dapat memudahkan akses masyarakat, serta turut meningkatkan perekonomian. Dalam FS akan ditekankan bagaimana meningkatkan demand (permintaan) jumlah penumpang kereta, karena kalau hanya tujuan ke bandara saja, tentu masih kurang.

"Kami akan duduk bersama dengan maskapai agar memperbanyak rute di Samarinda, karena daerah ini merupakan penghubung dengan kabupaten/kota lain. Misalnya Bontang, Kutim, Kukar, Kubar, dan Mahulu," ucapnya.

Ketika memang belum layak secara finansial, menurutnya, bisa saja operator ditawarkan ke PT KAI dengan skema PSO. Nanti dicarikan skema untuk pengelolaan. “Tahun depan diusulkan Rp 1,5 miliar untuk FS di 2024," pungkasnya. (kri/k8)

 

DENNY SAPUTRA

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X