Bambang mencontohkan saat Masayoshi Son dari Softbank, perusahaan multinasional yang bergerak di sektor investasi dari Jepang, mundur sebagai calon investor IKN pada Februari 2023. Hal itu sempat menjadi pembahasan hingga ke DPR. Namun menurutnya tak menurunkan minat investor lain untuk berinvestasi ke IKN.
“Softbank mundur, semuanya ribut. Menurut saya biasa saja. Investor itu banyak dan bervariasi. Minatnya disesuaikan dengan peluang berusaha di IKN. Harus match. Kemudian tingkat profit-nya juga harus match. Kami ingin melihat bahwa profit yang wajar dan paling menguntungkan untuk negara,” papar dia.
Pria ramah itu mengingatkan progres pembangunan IKN sesuai dengan tahapan perencanaan. Bahwa perkembangan dari APBN sangat baik. Kemudian, sekarang masuk kepada investor domestik. Sebagian mereka bekerja sama dengan investor internasional.
“Kami harapkan setelah ini, investor internasional yang ingin masuk juga akan kelihatan di IKN. Terutama untuk hal-hal yang bersifat KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha),” ucapnya.
Pada media briefing membahas progres investasi di IKN pada 29 Desember 2023, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, realisasi investasi di IKN terus bertambah. Pada awal 2024, akan ada sekitar 15 investor yang melakukan groundbreaking.
Di mana berdasarkan paparannya, 15 investor yang akan melakukan groundbreaking itu adalah Konsorsium Nusantara (terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulau Intan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama Group, dan Alfamart). Mereka akan membangun botanical garden.
Lalu, Yayasan Arsari membangun Pulau Suaka Orang Utan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun kantor, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) membangun kantor, dan BPJS Kesehatan membangun kantor.
Ada pula PT PLN (Persero) membangun kantor, Bank Mandiri membangun perkantoran/bank, Jambuluwuk membangun hotel, RGE (Royal Golden Eagle) Group membangun hotel bintang lima, dan Indogrosir membangun bangunan multifungsi.
Kemudian, Ciputra Group membangun hunian hijau, hotel, dan lapangan golf, BCA membangun perkantoran/bank, GGS Interiors membangun showroom furniture, Ninar Primera membangun kawasan pergudangan, dan Grand Lucky membangun bangunan multifungsi.
“Untuk groundbreaking saya belum bisa sebut nilainya. Tapi jumlah perusahaannya ada 15 (investor),” singkat dia. (rom/jnr)