Oleh: Mei Riesda Putri
Maya namanya. Gadis berusia 16 tahun dengan perawakan yang tak seperti gadis remaja pada umumnya. Jika gadis-gadis seusianya berpenampilan menarik, mengenakan pakaian yang modis dan elegan, serta memiliki wajah yang cantik dan berkilau, maka berbeda dengan Maya. Maya sendiri memiliki penampilan yang kurang nyaman dipandang.
Tubuhnya kurus kering, pakaiannya pun terlihat kumal, aroma badannya tak sedap, terdiri dari bau keringat dan matahari, serta wajahnya dipenuhi jerawat. Semua hal itu karena Maya tak merawat tubuhnya.
Setelah pulang sekolah, biasanya Maya langsung membantu ibunya untuk mengumpulkan botol-botol bekas di tempat penampungan sampah yang tak jauh dari tempat tinggal mereka. Botol-botol tersebut kemudian dijual kepada para pengepul dan dihargai dua sampai tiga ribu rupiah per kilonya.
“Cobalah untuk membeli pakaian baru agar pakaianmu tidak itu-itu saja,” tutur ibu Maya sambil sibuk memasukkan botol-botol bekas ke dalam karungnya.
“Untuk apa membeli pakaian baru? toh yang ini masih bisa dipakai,” jawab Maya dengan ketus. Ia tak suka ibunya mulai mengatur dirinya.
“Baju itu sudah tidak layak pakai Maya. Cobalah untuk lebih memperhatikan penampilanmu sedikit, kau anak gadis yang telah berusia 16 tahun!” tegasnya kepada Maya.