Maya berhasil ditangkap warga dan diikat di sebuah pohon di lapangan yang agak terbuka. Para warga pun mulai menyiramkan minyak tanah ke tubuh Maya. Maya menangis dan mengatakan bahwa ia bukan pencuri.
Namun, warga yang dikuasai oleh amarah tak menghiraukan omongan Maya. Mereka menganggap bahwa ia merupakan komplotan pencuri yang akhir-akhir ini meresahkan warga setempat. Minyak tanah mulai membasahi seluruh tubuh Maya. Salah satu warga pun melemparkan korek api ke tubuh Maya, dan api mulai melahap tubuh kurusnya dengan cepat. (dwi/k16)
Mei Riesda Putri, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Unmul.