kriminal

Pembunuhan Satu Keluarga di PPU, Tersangka Sempat Mengarang Cerita untuk Kelabui Polisi

Selasa, 6 Februari 2024 | 16:46 WIB
Polres PPU menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan satu keluarga di Kecamatan Babulu, PPU, yang terjadi Selasa (6/2/2024) dinihari.

Motif tersangka melakukan aksi pembunuhan tersebut dikatakan Kapolres karena tersangka dalam pengaruh minuman keras. Dalam kondisi setengah sadar tersebutlah tersangka mendatangi rumah korban untuk mencuri.

“Motif sementara ini korban dalam kondisi setengah mabuk dan berniat mencuri di rumah korban lalu ketahuan oleh korban Waluyo,” kata Supriyanto.

Karena ketahuan, J lantas menyabetkan parang yang dibawa dari rumah kepada Waluyo. Akibat sabetan parang, Waluyo mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal.

J lalu menghabisi anak pertama Waluyo, R, yang masih berusia 15 tahun karena berteriak.

Aksi brutal J tak berhenti di situ, dia lalu menghabisi nyawa istri Waluyo, Sri Winarsih dan dua anaknya yang masih balita, V dan Z.

Tak hanya menghabisi Waluyo sekeluarga, J (16), juga sempat menyetubuhi korbannya yang sudah meninggal.

Kapolres PPU AKBP Supriyanto mengatakan tersangka J mengaku menyetubuhi jasad R (15), yang merupakan anak pertama korban Waluyo.

“Berdasarkan pengakuan ada satu korban yang disetubuhi tersangka. Untuk kepastiannya nanti menunggu keterangan dokter,” kata Kapolres PPU di Balikpapan, Selasa (6/2/2024) siang.

Dijelaskan Kapolres, antara J dan korban R memang saling mengenal. Bahkan informasinya kedua remaja ini sempat menjalin asmara.

“Berdasarkan kakak korban (Waluyo), keduanya (J dan R) memang sempat pacaran tapi tersangka tidak mengakui,” kata dia.

Sebelum menjalankan aksinya, tersangka yang masih berstatus pelajar salah satu SMA swasta di PPU ini sempat mematikan listrik di rumah korban.

“Dia sempat matikan saklar listrik sebelum masuk rumah,” kata Kapolres.

Motif tersangka melakukan aksi pembunuhan tersebut dikatakan Kapolres karena tersangka dalam pengaruh minuman keras. Dalam kondisi setengah sadar tersebutlah tersangka mendatangi rumah korban untuk mencuri.

“Motif sementara ini korban dalam kondisi setengah mabuk dan berniat mencuri di rumah korban lalu ketahuan oleh korban Waluyo,” kata Supriyanto.

Karena ketahuan, J lantas menyabetkan parang yang dibawa dari rumah kepada Waluyo. Akibat sabetan parang, Waluyo mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal.

Halaman:

Tags

Terkini