kriminal

Penembakan Siswa SMK di Semarang, Kapolrestabes Sebut Polisi Melerai Tawuran, Sementara Sekolah Bilang Begini

Faroq Zamzami
Selasa, 26 November 2024 | 11:03 WIB

PROKAL.CO, SEMARANG-Sejumlah versi berkembang terkait pemicu penembakan siswa SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah (Jateng), bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) oleh oknum polisi.

Dikutip dari video rekaman keterangan Kapolrestabes Kombes Pol Irwan Anwar yang beredar di X, dia mengatakan, penembakan itu sebelumnya karena anggota polisi berusaha melerai tawuran antar geng yang terjadi di Semarang.

Peristiwa itu berlangsung pada Sabtu (23/11/2024) malam. Saat itu, anggota polisi tersebut sedang melintas dan berusaha melerai tawuran antara Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok.

Akan tetapi, anggota polisi tersebut kemudian justru menjadi target yang diserang. Akhirnya polisi tersebut melakukan tindakan tegas.

Baca Juga: Siswa SMK 4 Semarang Tewas, Diduga Ditembak Oknum Polisi  

Sementara itu, informasi yang dihimpun media ini  korban yang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK Negeri 4 Semarang itu merupakan seorang anggota pasukan pengibar bendera (paskibra).

Staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, Nanang Agus B, menyatakan bahwa korban dikenal sebagai siswa berprestasi. Maka itu, kata dia, kecil kemungkinan korban terlibat gangster.

Informasi lain menyebutkan, korban adalah sosok piatu. Di Semarang korban tinggak bersama neneknya  di Kembangarum, Semarang Barat. Ayah korban tinggal di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Di sekolah GRO juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai prestasi, ia juga tergabung dalam kelompok Paskibraka.

Diketahui, Gamma meninggal dunia diduga ditembak oleh oknum polisi.

Baca Juga: Menkum Bilang Presiden Setuju Pemindahan Napi Bali Nine ke Australia

Dikutip dari Radar Semarang, Jawa Pos Group, Staf Kesiswaan SMK Negeri 4 Semarang Nanang Agus mengatakan, korban meninggal dunia merupakan siswa kelas 11 jurusan teknik mesin.

Kata Nanang, saat kejadian korban tak sendiri. Ada dua siswa lain bersamanya, yang dikabarkan masih trauma dengan kejadian tersebut.

“Yang dua (siswa lain) kelas 11 jurusan tenaga kelistrikan. Dua temannya juga masih trauma, yang satu masih di rumah sakit Tugu (RSUD Tugurejo), yang satu sudah di rumah," katanya. Namun dia tak menjelaskan trauma seperti apa kedua rekan korban tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini