• Senin, 22 Desember 2025

Lagi Menjala Udang di Sungai Lonu, Warga Desa Petangis Diduga Diterkam Buaya

Photo Author
- Senin, 14 April 2025 | 06:30 WIB
EVAKUASI:Proses pencarian seorang warga Desa Petangis, Kabupaten Paser, yang diduga tewas diterkam buaya saat menjala udang di Sungai Lonu. (FOTO:ISTIMEWA)
EVAKUASI:Proses pencarian seorang warga Desa Petangis, Kabupaten Paser, yang diduga tewas diterkam buaya saat menjala udang di Sungai Lonu. (FOTO:ISTIMEWA)

 

Seorang warga Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser dilaporkan hilang pada Selasa (8/4) sore dan diduga kuat menjadi korban serangan buaya saat sedang menjala udang di Sungai Lonu, wilayah Desa Tebru, Paser Damai.

Korban diketahui berinisial DB (54), seorang karyawan PT Pradiksi Gunatama Tbk. Ia terakhir terlihat meninggalkan barak tempat tinggalnya sekitar pukul 16.00 WITA untuk menjala udang di sungai yang berada tidak jauh dari lokasi perusahaan.

Baca Juga: Pengemis Tua Resahkan Warga Paser, Saat Diperiksa Satpol PP Ternyata Punya Uang Rp 16 Juta

Hingga malam hari, korban tak kunjung kembali ke barak. Keluarga yang semula tidak mencurigai apa-apa, mulai melakukan pencarian secara mandiri pada pukul 21.00 WITA. Hasil pencarian itu menemukan sejumlah barang milik korban di tepi Sungai Lonu, tepatnya di kawasan Estate MTBE 01 Blok 37, RT 04 Desa Tebru Paser Damai. Barang-barang tersebut antara lain ember hitam, jala yang sudah robek, dan sebilah parang.

Pencarian resmi oleh tim gabungan dimulai pada Rabu pagi (9/4). Tim terdiri dari personel BPBD Kabupaten Paser, aparat desa, relawan, dan masyarakat sekitar. Sekitar pukul 13.22 WITA, tim pencari menemukan potongan yang diduga merupakan isi perut manusia di bagian hulu Sungai Lonu, sekitar 4 kilometer dari lokasi awal korban dinyatakan hilang.

"Kami sempat melihat buaya besar mengapung saat pencarian. Diduga kuat buaya tersebut adalah pelaku serangan terhadap korban," ujar Marwansyah, Komandan Rescue BPBD Kabupaten Paser.

Menurut Marwan, Sungai Lonu merupakan habitat alami buaya muara, spesies predator yang berbahaya dan sering muncul menjelang sore hingga malam hari. Serangan buaya muara dikenal mendadak dan sangat mematikan, terutama jika korban sedang berada di tepi sungai atau di dalam air.

Tim pencari sempat menyisir beberapa anak sungai yang dicurigai sebagai sarang predator. Namun hingga memasuki hari keempat pencarian, bagian tubuh lain dari korban belum ditemukan.

Setelah empat hari pencarian intensif, pencarian korban secara resmi dihentikan pada Kamis (11/4) pukul 12.30 WITA. Keputusan ini diambil berdasarkan permintaan keluarga korban serta pihak manajemen perusahaan tempat korban bekerja. "Atas permintaan keluarga dan perusahaan, pencarian resmi kami hentikan hari ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, mulai dari relawan, TNI, Polri, hingga masyarakat," kata Marwansyah.

BPBD Kabupaten Paser mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar Sungai Lonu, terutama pada sore hingga malam hari. Masyarakat juga diminta untuk tidak menjala, memancing, atau beraktivitas terlalu dekat dengan aliran sungai untuk mencegah potensi serangan buaya berikutnya.(ran/vie)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: balpos.com

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kalimantan Timur Kunjungi Site Kideco

Selasa, 23 September 2025 | 14:13 WIB
X