PROKAL.CO, Sehari setelah memastikan gelar juara dunia F1 2024, pebalap Red Bull, Max Verstappen, mengungkapkan pernyataan mengejutkan.
Ia mengaku sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan Red Bull di pertengahan musim. Hal ini dipicu oleh performa buruk mobil RB20 miliknya serta dinamika politik internal di dalam tim.
Konflik Internal Red Bull
Ketegangan di tim Red Bull semakin memanas saat ayah Max, Jos Verstappen, terlibat perseteruan dengan Team Principal Christian Horner.
Situasi ini diperburuk oleh tuduhan pelecehan yang melibatkan Horner terhadap mantan kru perempuan Red Bull, yang kemudian menjadi bahan pemberitaan media.
“Di tengah perjalanan karier, wajar jika muncul pikiran-pikiran lain,” ujar Verstappen kepada Motorsport.
“Namun, saya bukan tipe orang yang suka mengambil keputusan terburu-buru. Hingga saat ini, saya masih merasa nyaman di tim ini,” tambahnya.
Baca Juga: Masa Tenang, Paslon Dilarang Pengaruhi
Tawaran dari Mercedes
Verstappen juga mengonfirmasi bahwa ia sempat didekati oleh Team Principal Mercedes, Toto Wolff.
Wolff dikabarkan menawarkan Verstappen untuk menggantikan Lewis Hamilton, yang pada 2025 akan pindah ke Ferrari.
“Meski ada tawaran itu, saya tetap setia kepada Red Bull. Saya menghargai bagaimana tim ini memberi saya kesempatan dari F3 hingga bisa bersinar di F1. Hubungan saya dengan orang-orang di sini sangat kuat,” ujar pebalap berusia 27 tahun tersebut.
Kritik terhadap RB20 dan Pandangan untuk Musim Depan
Ketika ditanya tentang performa RB20, Verstappen secara blak-blakan menyatakan bahwa banyak hal perlu diperbaiki untuk menghadapi musim depan.
Baca Juga: Strategi Reklamasi Tambang dan Transformasi Agraris dari Akmal Malik, Ingin Anak Muda Terlibat
Ia bahkan menyebut peluang juara dunia bisa diraih lebih cepat jika menggunakan mobil McLaren musim ini.