berau

Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Berau Tinggi Ternyata karena Ini

Faroq Zamzami
Rabu, 26 Februari 2025 | 09:41 WIB
SIDAK: Diskoperindag Berau bersama tim gabungan tengah melakukan sidak bahan pokok menjelang Ramadan, dan memastikan stok masih aman. (IZZA/BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Panjang dan rumitnya rantai distribusi bahan pokok di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi salah penyebab utama tingginya harga di pasaran.

Untuk menekan harga tersebut, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau ingin memangkas jalur distribusi dengan menelusuri sumber pasokan barang. 

Baca Juga: Telkomsel Bersama Kedubes Inggris Akselerasikan Pengembangan Talenta Digital Muda Berbasis AI dari Berbagai Daerah 

Langkah itu diambil setelah melakukan pantauan ke sejumlah distributor sembako, Bulog Berau, dan Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), Selasa (25/2/2025).

Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menilai banyak komoditas yang mengalami kenaikan harga bukan karena kelangkaan stok, melainkan karena barang didatangkan dengan terlalu banyak perantara.

Dengan pemetaan yang lebih jelas terhadap sumber pasokan, pemerintah daerah berharap bisa mengintervensi rantai distribusi agar harga bahan pokok tetap stabil, terutama menjelang Ramadan.

Berdasarkan hasil pantauannya, Eva memastikan stok bahan pokok di tingkat distributor dan Bulog Berau masih aman dan mencukupi, bahkan hingga pasca-Lebaran 2025. 

"Yang pasti kami sidak untuk memastikan stok ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan," ujarnya.

 Baca Juga: Carmen, Personel Grup K-Pop Hearts2Hearts yang Jadi Sorotan di Korea, Ternyata Aslinya dari Bali

Selain memastikan stok, pihaknya juga mengawasi rantai pasok bahan pokok yang masuk ke Berau. Diharapkan para pedagang di pasar dapat memberikan informasi yang akurat mengenai sumber pasokan mereka, sehingga pemerintah daerah dapat melakukan intervensi yang diperlukan.

“Kami juga berharap harga tetap stabil, makanya kami memastikan rantai pasok barang yang datang ke Berau dari mana saja sumbernya," katanya.

Diharapkan kerja sama dari para pedagang di pasar untuk memberikan informasi yang benar, sehingga dari hasil informasi itu pihaknya bisa mengambil langkah intervensi yang diperlukan oleh Pemkab Berau.

Menurutnya, masih ada pedagang yang ragu memberikan informasi karena khawatir dengan adanya sidak. Namun, ia menegaskan bahwa tujuan pemerintah adalah untuk membantu menstabilkan harga dan memastikan rantai pasok berjalan efisien.

“Kadang pedagang melihat kita sudah takut duluan dan ragu-ragu memberikan informasi. Itu yang kami coba terus lakukan pendekatan agar mereka familier dengan kami. Justru informasi yang mereka berikan itu membantu mereka juga,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini