TANJUNG REDEB – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama perwakilan 52 dari total 63 cabang olahraga (cabor) di Gedung Bapelitbang, Selasa (9/12). Pertemuan ini menjadi krusial untuk menyusun strategi menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2026, sekaligus menyingkap fakta bahwa dunia olahraga Berau saat ini menghadapi tekanan anggaran yang sangat serius.
Ketua KONI Berau, Taupan Madjid, menyampaikan bahwa kondisi keuangan KONI tahun 2025 merupakan yang paling menantang. Pasalnya, pemerintah daerah tidak lagi memberikan dana hibah yang dikelola langsung oleh KONI.
“Selama 2025 ini kita tidak menerima anggaran hibah yang dikelola langsung oleh KONI. Bahkan staf KONI sempat delapan bulan tidak menerima gaji, dan baru dirapel empat bulan belakangan,” ungkap Taupan.
Taupan Madjid mengungkapkan bahwa dukungan pendanaan untuk Porprov 2026 sangat terbatas, padahal Berau menargetkan kembali masuk dua besar klasemen. Untuk persiapan matang, KONI Berau mengajukan total kebutuhan anggaran senilai Rp30 miliar. Angka ini diperlukan untuk pembinaan atlet, transportasi, serta akomodasi menuju venue Porprov.
Namun, alokasi yang disetujui turun jauh dari harapan. Misalnya dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Rp5 miliar dan dari DPRD Berau Rp3 miliar, total diterima Rp8 miliar.
“Dengan kebutuhan Rp30 miliar, dan yang kami terima hanya Rp8 miliar, tentu ini berdampak besar pada persiapan kita,” tegas Taupan, yang mengaku khawatir kesiapan tim akan terpukul. Taupan membandingkan dengan daerah lain, di mana KONI Kutai Timur (Kutim) disebut menerima hibah hingga Rp36 miliar dan dikelola langsung.
Menanggapi keluhan dari KONI dan cabor, Asisten II Setkab Berau, Warji, yang mewakili Bupati Berau, menekankan bahwa kebijakan penyaluran anggaran pasti memiliki latar belakang. “Kebijakan itu pasti ada historisnya. Mungkin sebagai langkah pencegahan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Dan anggaran yang melekat di Dispora tentu sudah memiliki posnya masing-masing,” ujarnya.
Meskipun demikian, Warji mengapresiasi keterbukaan forum tersebut dan menjanjikan bahwa semua masukan dan keluhan terkait minimnya pendanaan akan menjadi perhatian serius dan segera dilaporkan kepada Bupati.
“Olahraga adalah bagian dari prestasi daerah,” tegas Warji, menyiratkan dukungan pemerintah terhadap prestasi atlet Berau. Meski dilanda masalah pendanaan, Taupan Madjid tetap optimis, karena beberapa cabor menunjukkan performa menjanjikan di Babak Kualifikasi (BK), bahkan ada yang meraih predikat juara umum. (aky/arp)