"Kami harap masyarakat bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, langkah ini bukan hanya untuk mengurangi kebergantungan terhadap pasokan luar, tetapi juga sebagai solusi jangka pendek bagi kebutuhan rumah tangga.
Dengan menanam sendiri, masyarakat bisa lebih mandiri dan tidak terlalu terpengaruh saat harga cabai melonjak di pasaran.
“Menanam cabai sendiri itu tidak sulit dan manfaatnya besar. Selain untuk konsumsi pribadi, kalau hasilnya melimpah juga bisa dijual. Ini salah satu bentuk ketahanan pangan tingkat keluarga,” katanya.
Dinas Pangan pun berkomitmen terus mensosialisasikan program urban farming atau pertanian pekarangan ke berbagai wilayah.
Baca Juga: Enam Hari Jelang PSU, Sekda Kukar Imbau ASN Salurkan Hak Pilih Mereka
Ia berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pangan makin meningkat.
“Kalau setiap rumah bisa punya minimal beberapa batang pohon cabai, setidaknya saat harga naik mereka tidak terlalu terdampak. Dan ini sudah mulai diterapkan di beberapa RT,” jelasnya.
Rakhmadi juga mengimbau pedagang dan distributor agar tidak memainkan harga, terutama saat momen tertentu seperti hari besar keagamaan.
“Kita semua berharap kondisi ini terus membaik, dan ke depan harga cabai bisa lebih terkendali tanpa gejolak ekstrem seperti sebelumnya,” ujarnya. (*/aja/far)