berau

Penyaluran Beasiswa Berau Cerdas Diadang Masalah Rekening, Pemkab Akan Lakukan Ini

Faroq Zamzami
Rabu, 30 April 2025 | 11:14 WIB
CARI SOLUSI: Pemkab Berau segera mengajukan kerja sama dengan BPD Kaltimtara terkait kebutuhan rekening bagi penerima Beasiswa Berau Cerdas. (ILUSTRASI/BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana mengajukan kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Kaltimtara guna mengatasi permasalahan teknis dalam penyaluran Beasiswa Berau Cerdas.

Salah satu fokus utamanya adalah masa tenggat atau penutupan otomatis rekening penerima bantuan pendidikan yang kerap menjadi kendala saat pencairan dana.

Baca Juga: Tren Harga Emas Sedang Naik Stabil, Baiknya Jual atau Beli, Ini Saran Deputi Bisnis Pegadaian Balikpapan 

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Setkab Berau, Mulyadi, mengatakan banyak mahasiswa penerima beasiswa mengalami hambatan saat pencairan karena rekening yang digunakan sudah tidak aktif. 

“Masalahnya, sebagian besar pemohon membuat rekening baru hanya untuk menerima beasiswa,” ujarnya.

Padahal, menurutnya, akan lebih ideal bila mahasiswa menggunakan rekening yang memang sudah mereka miliki dan aktif digunakan secara berkala.

Masalah muncul karena sistem perbankan secara otomatis menutup rekening pasif, sementara mahasiswa, sebagai pihak yang tidak memiliki penghasilan tetap, kerap tidak melakukan transaksi rutin.

 Baca Juga: Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Seluruhnya Gratis Dipastikan Hoaks, Ini Faktanya  

“Kami sudah anjurkan pakai rekening yang memang sering dipakai. Tapi kenyataannya banyak yang tetap buka baru. Ini yang jadi persoalan,” tambah Mulyadi. 

Ia menyebutkan, ketika pencairan hendak dilakukan, tidak jarang pihaknya menemukan rekening tersebut sudah tertutup akibat tidak adanya transaksi selama beberapa bulan.

Guna mencegah hal tersebut terulang, pemkab berencana menggandeng Bank Kaltimtara untuk menciptakan skema khusus rekening beasiswa. 

Salah satu ide yang diajukan adalah memperpanjang masa tenggat rekening atau memberikan fitur agar rekening tidak otomatis tertutup meski dalam keadaan pasif.

“Kalaupun sistem yang berjalan seperti itu, harusnya bisa ada kebijakan. Sistem itu buatan manusia juga, jadi seharusnya bisa disesuaikan,” tegasnya. 

Baca Juga: Setelah Sempat Diguncang Skandal Guru Besar, Akreditasi Universitas Lambung Mangkurat Kembali Unggul

Halaman:

Tags

Terkini