PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mulai merealisasikan program bantuan sosial dan pendidikan di Kabupaten Berau.
Dua program utama yang diluncurkan, Gerakan Sosial Pendidikan Gratis (Gratispol) dan Jaring Sosial Politik (Jospol), menyasar sejumlah kelompok masyarakat.
Mulai dari pelajar, guru, hingga penjaga rumah ibadah.
Baca Juga: Kata Gubernur Kaltim, Destinasi Wisata di Kabupaten Berau Ini Layak Dapat Label Kelas Dunia
Program ini disebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dalam kunjungannya ke Berau, Selasa (15/7/2025), menegaskan pemerintah hadir tidak sekadar memberikan janji manis, melainkan menghadirkan solusi konkret yang dapat dirasakan langsung masyarakat.
“Kami ingin melihat langsung denyut kehidupan masyarakat di utara Kaltim, termasuk di Berau, dan menjawab tantangan dengan langkah konkret. Program Gratispol dan Jospol ini adalah kerja nyata, bukan simbol semata,” ujarnya.
Adapun progam Gratispol dirancang sebagai upaya menyeluruh untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak di Kaltim yang terhalang pendidikan karena persoalan biaya.
Baca Juga: Diet Seimbang pada Usia Produktif 20-40 Tahun: Strategi Penting Cegah Penyakit Kronis
Program ini mencakup pembiayaan pendidikan dari tingkat dasar hingga jenjang tinggi, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga S-1, S-2, bahkan S-3.
“Anak-anak kita harus bisa sekolah tanpa lagi memikirkan biaya. Mereka adalah calon pemimpin, pencipta lapangan kerja, dan tulang punggung pembangunan daerah. Kalau mereka sampai sarjana, mereka tidak hanya menghidupi dirinya sendiri tapi juga masyarakat sekitarnya,” kata Rudy.
Sementara itu, Jospol ditujukan sebagai bentuk apresiasi dan tanggung jawab terhadap para guru dan penjaga rumah ibadah yang selama ini telah menjadi pilar sosial di masyarakat.
Lebih dari 31 ribu guru dari berbagai jenjang pendidikan, baik negeri maupun swasta, menerima insentif dari program ini.
“Kami berikan penghargaan bagi para marbut, guru agama, dan penjaga rumah ibadah lainnya. Mereka adalah pelayan masyarakat yang bekerja tanpa lelah, namun sering luput dari perhatian publik,” jelasnya.