TANJUNG REDEB- Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Berau menyoroti fenomena yang sangat memprihatinkan: maraknya penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyalahgunakan dana bantuan sosial (bansos) untuk bermain judi online (Judol).
Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi, mengaku prihatin dan menegaskan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah sejatinya ditujukan untuk meringankan beban hidup masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi.
Iswahyudi membenarkan adanya laporan mengenai penyalahgunaan dana PKH untuk aktivitas Judol. Ia mengingatkan bahwa bansos tersebut seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, mulai dari pangan, pendidikan anak, hingga kesehatan keluarga.
“Kami ingin bantuan ini benar-benar dirasakan manfaatnya. Jangan sampai uang yang seharusnya bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga justru habis untuk sesuatu yang merugikan diri sendiri dan keluarga,” imbuhnya.
Menurut Iswahyudi, jika dana PKH digunakan dengan tepat, bantuan tersebut bisa membantu menopang ekonomi keluarga penerima manfaat.
Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, Dinsos Berau akan memperkuat pengawasan terhadap penerima manfaat. Upaya ini akan dilakukan melalui koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan setempat. Sosialisasi mengenai bahaya judi online juga akan digencarkan.
Namun, Iswahyudi menekankan bahwa pengawasan oleh pemerintah daerah memiliki keterbatasan tanpa adanya kesadaran dari masyarakat sendiri.
“Kami akan berkoordinasi dengan aparat kampung dan pihak terkait untuk terus mengawasi penggunaan bantuan. Tapi, pengawasan ini tentu tidak bisa maksimal tanpa kesadaran dari masyarakat sendiri,” ujarnya, meminta agar semua penerima manfaat disiplin memanfaatkan bantuan untuk kebutuhan keluarga.
Iswahyudi juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar saling mengingatkan dan memiliki kepedulian bersama dalam mencegah penyalahgunaan bantuan sosial.
“Kalau ada tetangga, keluarga, atau teman yang terlihat menyalahgunakan bantuan, tolong diingatkan. Bantuan itu hak mereka, tapi tanggung jawab moralnya adalah bagaimana menggunakan bantuan itu untuk kebaikan. Jangan biarkan bantuan sosial yang seharusnya meringankan justru menjadi sumber masalah baru,” tutupnya, menekankan pentingnya peran komunitas dalam menjaga tujuan program PKH. (*)