berau

Mantan Duta Pramuka dan Duta Budaya Berau Terjerat Dugaan Kekerasan Seksual

Rabu, 19 November 2025 | 10:15 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.

TANJUNG REDEB – Dua institusi penting di Kabupaten Berau, Gerakan Pramuka dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), merespons dugaan kasus kekerasan seksual yang menyeret nama mantan anggota Duta Pramuka dan mantan Duta Budaya Berau. Kedua lembaga tersebut secara tegas menyatakan bahwa tindakan asusila itu adalah perbuatan pribadi yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur dan citra organisasi yang pernah diemban pelaku.

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Berau, Syarifatul Sya'diah, menyampaikan keprihatinan mendalam atas dugaan tindakan tersebut, terutama karena melibatkan anak-anak sebagai korban.

“Kami menegaskan Gerakan Pramuka Berau tidak mentoleransi bentuk kekerasan, pelecehan, ataupun tindakan yang merugikan anak dalam keadaan apa pun,” tegas Syarifatul.

Ia menjelaskan bahwa tindakan asusila tersebut merupakan perbuatan melanggar hukum dan murni tindakan pribadi yang sangat bertentangan dengan Tri Satya dan Dasa Darma Gerakan Pramuka. Pihak Kwarcab menghormati penuh proses hukum yang sedang berjalan dan mendorong agar para korban mendapatkan perlindungan serta keadilan yang setimpal.

Disbudpar: Status Duta Budaya Sudah Gugur Sejak 2023

Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, memberikan klarifikasi mengenai status terduga pelaku yang pernah menyandang gelar Duta Budaya Berau 2022. Ilyas menegaskan bahwa yang bersangkutan sudah tidak lagi menjabat sebagai Duta Budaya sejak tahun 2023.

“Sebetulnya dia tidak menjabat. Sudah tercopot dengan sendirinya karena masa tugasnya memang sudah selesai. Jadi dia bukan Duta Budaya lagi,” ujar Ilyas saat dikonfirmasi awak media.

Ilyas menyampaikan penyesalan mendalam atas perilaku mantan pemegang gelar tersebut yang telah mencoreng citra generasi muda daerah. Ia mengingatkan bahwa gelar Duta Budaya adalah amanah yang menuntut tanggung jawab moral dan kehormatan.

“Kami minta jangan sampai perilaku seperti ini membawa nama baik Duta Budaya. Karena statusnya sudah tidak berlaku dan ini murni tindakan pribadi,” tutupnya, berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pemuda yang memegang amanah sebagai wakil daerah. (as/upi)

Terkini