berau

11 Kampung di Berau Tergenang Luapan Sungai Kelay, BPBD Tingkatkan Siaga Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 08:54 WIB
Sesuai prediksi, luapan sungai besar di Berau mulai melanda belasan kampung. BPBD Keluarkan peringatan serta kesiapan dengan menggeser personel dan peralatannya ke titik-titik rawan. (IST)

 

TANJUNG REDEB – Sebanyak 11 kampung yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Berau kini menghadapi genangan air akibat luapan Sungai Kelay. Wilayah terdampak mencakup desa-desa di Kecamatan Kelay, Kecamatan Segah, dan Kecamatan Sambaliung.

Meskipun volume air saat ini masih dikategorikan normal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat memperparah kondisi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, menjelaskan bahwa siklus tahunan hujan ekstrem (Oktober–Desember) kini diperburuk oleh potensi pergerakan awawan siklon dari wilayah utara. Situasi ini dikhawatirkan dapat meningkatkan intensitas curah hujan secara drastis, khususnya di kawasan hulu.

“Yang harus diwaspadai adalah siklus siklon. Awan itu sekarang lagi ada di utara. Kalau turun ke kita, intensitas hujan bisa tinggi, lebat, dan lama dampaknya bisa kena di wilayah hulu,” jelas Nofian, sembari merujuk pada risiko banjir bandang.

Untuk merespons dampak yang telah terjadi, BPBD Berau telah menggeser personel berserta perlengkapan evakuasi, seperti perahu karet, menuju zona-zona yang paling berpotensi mengalami kenaikan air, termasuk Merasa di Kelay, tiga desa di Segah, serta tujuh kampung di Sambaliung.

Upaya ini tidak hanya untuk kesiapan evakuasi, tetapi juga untuk melakukan sosialisasi aktif di lokasi.Situasi ini sejalan dengan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Seluruh Kalimantan Timur berada dalam periode puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Januari. Aktifnya fenomena La Nina turut memperkuat pembentukan awan hujan, sehingga potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor sangat tinggi.

BPBD Berau mendesak seluruh komunitas agar memprioritaskan keselamatan jiwa di atas segalanya. Lokasi pengungsian sementara di dataran tinggi desa juga telah disiapkan.

“Intinya, masyarakat harus siap-siaga. Yang penting jangan sampai ada korban jiwa,” tegas Nofian. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak termakan informasi atau video lama yang beredar, dan hanya mengikuti instruksi resmi dari petugas berwenang.

“Kita siap siaga. Peralatan evakuasi sudah kita gerakkan, tinggal masyarakat juga perlu tetap waspada,” pungkasnya. (as)

Terkini