berau

Banjir Berau Lumpuhkan Sekolah di Kelay dan Segah, Disdik Prioritaskan Relokasi

Senin, 15 Desember 2025 | 09:30 WIB
Banjir yang terjadi setiap tahun di wilayah hulu Berau seperti Kecamatan Kelay dan Segah kerap melumpuhkan aktivitas sekolah.

 

TANJUNG REDEB, – Aktivitas pendidikan di sejumlah kampung di Kecamatan Kelay dan Segah, Kabupaten Berau, lumpuh total akibat banjir kiriman dari hulu Sungai Kelay dan Segah yang telah berlangsung selama sepekan terakhir. Intensitas banjir yang tinggi menyebabkan bangunan Sekolah Dasar (SD) terendam, memaksa kegiatan pembelajaran tatap muka dihentikan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Mardiatul Idalisah, menegaskan bahwa keselamatan guru dan siswa menjadi prioritas utama di tengah bencana ini. "Kita minta selamatkan orang-orangnya karena banjir sudah masuk. Mereka memang masih masa sekolah, jadi sementara mereka belajar di rumah,” ujar Mardiatul.

Penghentian proses belajar mengajar ini tidak terhindarkan karena ruang kelas dipenuhi air. Selain mengganggu proses belajar, kondisi ini juga menyebabkan kerugian material yang signifikan. Meskipun peralatan elektronik berhasil dievakuasi, sebagian besar dokumen penting, buku pelajaran, dan arsip sekolah terendam dan tidak dapat diselamatkan. Bahkan, perabot sekolah dilaporkan ikut rusak dan tumbang akibat derasnya arus banjir.

Situasi ini diperparah dengan kerusakan infrastruktur yang berulang, termasuk rumah dinas guru di Long Ayan yang pernah hanyut pada banjir besar pertengahan tahun 2025. Fakta ini memperkuat alasan pemerintah daerah untuk tidak lagi mempertahankan fasilitas pendidikan di titik yang sangat rawan bencana.

Menyikapi masalah banjir yang berulang, Disdik Berau telah mengambil keputusan strategis jangka panjang berupa relokasi sekolah. Beberapa lembaga pendidikan yang terdampak parah masuk dalam daftar prioritas pemindahan pada tahun mendatang.

"SD di Long Ayap dan Long Ayan kan terdampak. Sekolahnya akan kami relokasi tahun depan. Persiapan lahan sudah disiapkan kampung. Kalau tidak salah satu hektare,” terang Mardiatul.

Hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar belum dapat dipastikan kapan kembali normal. Disdik Berau terus berkoordinasi dengan BPBD dan pihak sekolah. Pemerintah daerah masih menunggu air surut total dan menyelesaikan proses penyiapan lokasi relokasi.

"Kami harap proses pemindahan sekolah dapat terlaksana segera, agar kegiatan pendidikan tidak terganggu lebih lama dan siswa dapat kembali belajar dengan aman,” tutupnya.(as)

Terkini