Mahkamah Internasional (ICJ) baru saja meyelesaikan sidang putusan sementara atas laporan genosida Israel yang diusung oleh Afrika Selatan.
Beberapa tuntutan penting untuk meminimalisir jumlah korban dan krisis di Gaza menjadi prioritas utama dalam sidang ini, namun beberapa tuntutan utama belum diputuskan dalam sidang pada hari Jumat tersebut (26/1).
Hamas segara tanggapi keputusan Mahkamah Internasional dengan sambutan baik.
Dilansir dari MEMO (27/1) Kelompok Hamas Palestina, melalui agensi Anadolu pada hari Jumat 26 Januari 2024, menyambut baik keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai serangan Israel di Gaza.
Baca Juga: Ketegangan Yordania dengan Israel Meningkat, Pengamat Politik: Israel Adalah Musuh yang Rakus
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Hamas mengatakan bahwa, perintah dan putusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi PBB berarti penghentian segala bentuk agresi oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Pasukan Perlawanan Palestina tersebut mendesak komunitas internasional untuk memaksa Israel menerapkan keputusan ICJ dan menghentikan kejahatan genosida tentara mereka yang saat ini sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.
Pejuang Hamas mengatakan mereka menantikan keputusan akhir mengenai kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel.
Mahkamah Internasional, pada hari Jumat 26 Januari 2024, memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan sesuai kewenangannya dalam mencegah tindakan genosida di Gaza. Tetapi, dalam persidangan tersebut perintah gencatan senjata segera tidak diputuskan.
Mahkamah Internasional juga memerintahkan Israel untuk mengambil tindakan segera dan secara efektif untuk memungkinkan penyediaan layanan dasar serta bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Jalur Gaza.
Afrika Selatan membawa kasus genosida terhadap Israel ke ICJ akhir bulan lalu dan meminta ICJ memberikan tindakan darurat untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza. Dalam peperangan itu diperkirakan lebih dari 26.000 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: jawapos.com
Tags
Rekomendasi
Terkini
Tragedi di Jantung Taipei: 3 Tewas dan 5 Luka-Luka dalam Serangan Senjata Tajam dan Bom Asap
Korban Tewas Serangan Teror Bondi Beach Bertambah Jadi 16 Orang
Kisah Heroik Ahmed Al Ahmed di Tragedi Bondi: Melumpuhkan Penyerang dan Selamatkan Banyak Nyawa
Penembakan di Australia, Terduga Pelaku Ayah dan Anak
WNI Diimbau Waspada Pasca Penembakan Massal di Bondi Sydney, 10 Tewas
Australia Terbakar Dini: Suhu Tembus Hampir 50 Derajat Celcius di Pedalaman, Krisis Iklim Bukan Lagi Peringatan Tapi Kenyataan
Sekarang Anak 13 Tahun Boleh Berangkat Haji, Begini Kata MUI
ASEAN Mendesak: Gencatan Senjata Harus Dipatuhi! Sekjen Khawatir Konflik Thailand-Kamboja Ancam Stabilitas Kawasan
Konflik Thailand-Kamboja Makin Panas: Korban Tewas Jadi 16, Ratusan Ribu Warga Mengungsi
"Eksodus Baru? Ribuan Warga Israel Berbondong-bondong Jadi Warga Negara Portugal, Ini Alasannya!
Tragedi Kebakaran Tai Po, Hong Kong: Dua PMI Meninggal Dunia, Kemlu dan KJRI Langsung Bertindak
PBB Beri Izin Pasukan Stabilisasi Gaza, TNI Siapkan 20 Ribu Personel, Menunggu Keputusan Presiden
Belgia Larang Semua Rasa Vape Kecuali Tembakau untuk Lindungi Remaja
Prabowo Bertemu PM Australia Albanese, Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Australia
Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: Thailand Tunda Kesepakatan Damai Pasca Insiden Ranjau
Delapan Negara Siap Tangkap Netanyahu atas Tuduhan Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza
Tragedi Louisville: Pesawat Kargo UPS Jatuh, 12 Orang Tewas, Diduga Akibat Kerusakan Mesin Kiri
Gencatan Senjata di Palestina Mulai Goyah, Israel Masih Batasi Bantuan ke Gaza
Zohran Mamdani, Politikus Keturunan Uganda-India yang Mengukir Sejarah sebagai Wali Kota Muslim Pertama New York
