• Senin, 22 Desember 2025

Gencatan Senjata Israel-Hamas di Palestina Dikabarkan Segera Terjadi Selama 35 Hari

Photo Author
Indra Zakaria
- Jumat, 2 Februari 2024 | 21:52 WIB
Pertukaran Tawanan sebelumnya oleh Hamas/MEMO
Pertukaran Tawanan sebelumnya oleh Hamas/MEMO

 

Sebuah saluran informasi dari Israel menyebutkan bahwa, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Milisi Hamas dikabarkan mulai temui titik terang. Channel 12 Israel melaporkan, bahwa Direktur Mossad David Barnea mengungkapkan sebuah ‘dokumen prinsip’ kepada Kabinet Perang Israel untuk kemungkinan kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas.

Dimana pertukaran tersebut, mencakup pembebasan 35 tawanan perang Israel yang ditahan di Jalur Gaza pada tahap pertama, dengan imbalan gencatan senjata selama 35 hari.

Baca Juga: Kenapa Bentuk Bendera Swiss Persegi? Ini Dia Sejarahnya

Saluran tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 35 orang yang selamat dari penculikan, termasuk perempuan, korban luka, dan orang lanjut usia, dengan imbalan gencatan senjata yang berlangsung selama 35 hari, yang berarti satu hari gencatan senjata untuk setiap tawanan. 

“Setelah itu, ada kemungkinan untuk memperpanjang gencatan senjata selama satu minggu tambahan, untuk mengadakan negosiasi mengenai kemungkinan menyelesaikan kesepakatan tahap kedua, yang mencakup pembebasan pemuda, dan semua orang yang digambarkan Hamas sebagai tentara,” saluran tersebut menambahkan.

Saluran tersebut mencatat bahwa “inti dari perselisihan di pihak Israel tidak selalu terletak pada jumlah tahanan keamanan (tahanan Palestina) yang akan dipaksa dibebaskan oleh Israel dari penjara, namun pada kualitas mereka.”

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut “mencakup pembebasan sejumlah besar tahanan Palestina yang dihukum oleh Tel Aviv karena terlibat dalam serangan yang mengakibatkan terbunuhnya warga Israel,” dan menambahkan bahwa pembebasan tahanan Palestina ini akan sulit bagi publik dan politisi Israel untuk mencernanya.

“Pembicaraan di Israel tidak hanya menyangkut persoalan jumlah tahanan yang akan dibebaskan, tapi tahanan mana yang akan dibebaskan. Ini adalah masalah yang sangat penting dan akan mempengaruhi penerimaan kesepakatan tersebut.” ujar Saluran tersebut.

Channel 12 membenarkan, hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan. Stasiun TV tersebut melaporkan bahwa Hamas kini telah menerima persyaratan utama perjanjian tersebut, dan menambahkan bahwa Israel sedang menunggu tanggapan dari faksi perlawanan Palestina.

 

Pada hari Selasa, kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengumumkan bahwa gerakan tersebut telah mengajukan proposal gencatan senjata setelah pembicaraan di Paris dan akan mempelajarinya.

Hamas bekerja sama dengan kelompok perlawanan Palestina lainnya untuk mencapai sikap terpadu mengenai usulan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dan gencatan senjata di Gaza, yang kemudian akan disampaikan ke Mesir, ujar Anadolu pada hari Kamis.

Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Ziad Al-Nakhala, mengatakan pada hari Selasa bahwa Gerakan tersebut tidak akan terlibat dalam perjanjian apapun tanpa mencapai gencatan senjata yang komprehensif.

“Respon akhir dari Gerakan (Jihad Islam) belum disampaikan ke Kairo,diskusi dengan pejabat Mesir masih berlangsung,”ujar salah satu sumber di Palestina. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X