Sebelumnya, anak-anak dari latar belakang yang terpinggirkan diberikan akses prioritas ke kelas-kelas di luar jam sekolah, yang biasanya berlangsung paling lambat pukul 17.00 KST.
Dikutip dari Korea Herald, saat ini Korea Selatan memiliki sekitar 340.000 siswa kelas satu di seluruh negeri. Yoon mengutip hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan pada bulan Januari lalu, yang menyatakan bahwa hampir 85 persen calon orang tua siswa kelas satu tertarik untuk memasukkan anaknya ke program-program di Neulbom School.
"Para ibu sering berhenti dari pekerjaan mereka begitu anak-anak mereka mulai masuk sekolah dasar. Menyekolahkan anak di lembaga swasta seringkali membutuhkan biaya yang mahal," kata Yoon Suk Yeol.
"Pusat penitipan anak berbasis komunitas, memberi anak-anak lebih sedikit kesempatan untuk bermain dan belajar. Pemerintah akan membebaskan (orang tua) dari beban tersebut."(*)