Para peneliti dari Johns Hopkins University dan London School of Hygiene and Tropical Medicine memperkirakan, jika serangan ke Gaza terus berlanjut, hampir 86 ribu orang bisa terbunuh.
Perkiraan itu didasarkan pada jumlah kematian berlebih yang mungkin terjadi di Gaza meski tidak ada perang. Sebab, fasilitas kesehatan pun mengalami gangguan karena banyaknya pembatasan yang dilakukan oleh penjajah.
Kemudian, dalam kemungkinan terburuk, kondisi empat bulan terakhir menunjukkan bahwa cedera dan penyakit berpotensi membunuh 66.720 warga Palestina dalam setengah tahun ke depan.
’’Proyeksi kami mengindikasikan bahkan dalam skenario gencatan senjata terbaik sekalipun, ribuan kematian bakal terus terjadi, terutama karena waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki air, sanitasi, dan kondisi pengungsian,’’ tulis peneliti dalam studi tersebut.
Patrick Ball, seorang ahli analisis kuantitatif, mengatakan bahwa penelitian itu merupakan sesuatu yang tidak biasa. Sebab, jarang ada upaya yang begitu teliti untuk menghitung potensi kerugian kemanusiaan dari perang dan konflik kemanusiaan yang sedang berlangsung.
’’Makalah ini menyoroti konflik ini dengan cara yang belum pernah kita alami dalam konflik-konflik sebelumnya,’’ kata Ball, yang juga direktur penelitian di Human Rights Data Analysis Group. (dee/c6/bay/jpg/far)