kalimantan-barat

Miris..!! Kalbar Catat 1.869 Kasus PHK pada 2025, Pengangguran Terbuka Capai 182 Ribu Orang

Jumat, 1 Agustus 2025 | 13:45 WIB
ilustrasi proyek

Selain itu, Bob juga menekankan pentingnya relaksasi di sektor-sektor tertentu yang memiliki dampak langsung pada daya beli masyarakat. Daya beli yang meningkat akan mendorong permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Beberapa sektor perlu diberi relaksasi, terutama yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Sektor-sektor ini harus mampu meningkatkan revenue lebih tinggi, dengan elastisitas yang lebih dari 1,5 kali lipat," lanjutnya.

Tekanan Ekonomi Global Masih Terasa

Fenomena PHK yang terjadi di Indonesia dan negara lain, lanjut Bob, adalah dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19. Selama masa pandemi, ekonomi dunia mengalami kemerosotan, dan banyak negara yang bergantung pada pencetakan uang untuk bertahan hidup, sehingga menciptakan ketidakseimbangan ekonomi.

"Di China, angka pengangguran di kalangan anak muda sudah mencapai 20-30%. Di Singapura, sektor perbankan sedang menghadapi PHK besar-besaran akibat digitalisasi. Ini adalah masalah global. Ekonomi dunia saat ini mengalami tekanan hebat," tambah Bob.

Dengan adanya upaya peningkatan lapangan kerja baru dan pemilihan sektor yang tepat untuk relaksasi, Apindo optimistis Indonesia bisa mengurangi dampak PHK dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat. (sti/ant)

 

Halaman:

Terkini