BANJARMASIN - Pemerintah pusat menolak proposal pemko. Tidak akan ada kucuran bantuan dari APBN. Guna meneruskan pembangunan trotoar di Jalan Ahmad Yani. Tapi pemko tak ambil pusing, proyek harus tetap dilanjutkan.
Usulan diajukan pada pos DAK (Dana Alokasi Khusus) infrastruktur. Namun, dalam rapat finalisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, usulan itu mental.
"Pusat ternyata lebih memprioritaskan pembenahan Jalan Trans Kalimantan. Tenang saja, pemko dan dewan sudah mengantisipasi. Dari APBD 2019 disiapkan anggaran cadangan untuk berjaga-jaga jika permohonan pemko ditolak," kata Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Tahun kemarin, trotoar di kiri dan kanan Jalan Ahmad Yani mulai dibangun. Dari kilometer dua sampai kilometer 3,3. Persisnya dari pertigaan Jalan Kolonel Sugiono sampai Jalan Manggis.
Dari APBD 2018, proyek itu mendapatkan alokasi Rp9,2 miliar. Tahun ini, proyek kembali dilanjutkan hingga batas kota di kilometer enam. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menaksir, keperluan anggarannya antara Rp10 miliar sampai Rp15 miliar.
"Jadi bersama lanjutan pembangunan Rumah Sakit Sultan Suriansyah, trotoar Ahmad Yani menjadi prioritas pemko. Sudah harus dilelang sebelum akhir triwulan pertama," tegas Ibnu.
Ibnu bersikeras atas pembangunan trotoar Ahmad Yani, mengingat Banjarmasin belum memiliki trotoar yang layak dibanggakan. Faktor lain, Ahmad Yani ibarat teras dan pintu depan kota ini.
Karena itu, dia menuntut pengendara untuk tidak ngeyel. Seperti bersepeda motor di atas trotoar dengan dalih menghindari kemacetan. Atau memarkir kendaraan di atas trotoar.
Sayang jika trotoar semahal itu malah beralihfungsi. "Trotoar adalah hak pejalan kaki. Nanti akan dibangun pengaman agar sepeda motor atau mobil tak bisa menaiki trotoar," tegasnya.
Selain dilengkapi lampu hias dan kursi taman, trotoar itu juga diklaim ramah untuk penyandang disabilitas. Ada ram yang bisa dinaiki pengguna kursi roda. Lantai trotoarnya juga memiliki jalur khusus yang bisa diraba tongkat orang buta.
Dibarengi pembangunan trotoar, Sungai Ahmad Yani juga dikeruk. Untuk meningkatkan daya tampung sungai. Menahan limpasan air yang kerap membanjiri jalan raya dan permukiman warga. "Mudah-mudahan bisa tembus sampai ke Sungai Guring dan Sungai Kuripan," pungkasnya. (fud/at/nur)