MARTAPURA - Acara dengan massa banyak selalu rawan dijadikan media kampanye politik. Hal ini pula yang diwaspadai panitia Haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul ke-14. Apalagi tahun 2019 memang adalah tahun pemilu.
Untuk menjaga agar politik tidak mencemari wilayah perayaaan agama, Koordinator Haul ke-14 Guru Sekumpul, H Abdurrahman Salim berharap pada H-4 hingga H+4 haul tidak ada alat peraga kampanye (APK) yang terpasang di sekitaran Sekumpul.
"Semua tempat harus steril. Jangan ada atribut pemilu yang dipasang, untuk mempengaruhi jemaah," ucapnya dalam silaturahmi dengan relawan Haul Guru Sekumpul, di Aula Ar Raudhah Sekumpul Martapura, Jumat (4/1).
Dia menekankan haul dilaksanakan sesuai kemampuan para relawan. Tanpa ada edaran meminta dana atau minta-minta ke masyarakat. "Kalau ada yang memberi kami terima. Tapi, tanpa ada embel-embel apapun. Seperti sponsor, atau yang lainnya," tegasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat supaya tidak memasang foto Guru Sekumpul beserta keluarga di spanduk ataupun baliho selamat datang.
"Biasanya 'kan banyak baliho selamat datang dipasang untuk jemaah, nah di baliho itu dimohon tidak memuat gambar Guru Sekumpul dan keluarga beliau. Ini sudah berlaku sejak awal sampai nanti," imbaunya.
Seperti biasa, dalam pelaksanaan haul juga tidak ada undangan khusus bagi siapapun. Melainkan, bersifat umum. "Siapa yang mau, silakan hadir," ucapnya.
Sebelum itu, Imam Musala Ar Raudhah Sa'duddin mengumumkan bahwa Haul Guru Sekumpul ke-14 direncakanan digelar dua malam: pada 9 Maret 2019 bertempat di Kubah Guru Sekumpul dan puncaknya 10 Maret di Musala Ar Raudhah.
"Kalau jemaah ada yang tidak bisa hadir pada malam pertama, maka dapat datang di malam kedua," katanya.
Dia juga menekankan, tahun pemil tidak mengganggu persiapan ataupun acara haul. "Mudah-mudahan semua lancar, sehingga kita dapat berkat dalam gelaran haul ini," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Camat Martapura Kota Ahmad Junaidi mengaku sepakat seputaran Sekumpul bebas dari APK.
"Nanti kami akan berkoordinasi dengan KPU, Polsek dan Koramil untuk menyeterilkan APK," ucapnya.
Dia mengimbau, agar momentum Haul Guru Sekumpul tidak ada yang memanfaatkannya. Seperti halnya penginapan dan warung jangan mengenakan harga lebih tinggi dari biasanya.
"Selain itu, para relawan juga tetap menjaga komunikasi untuk kelancaran kegiatan besar ini," pungkasnya. (ris/by/ran)