Haul ke-14 Abah Guru Sekumpul pada 2019 baru digelar pada 9 – 10 Maret mendatang. Panitia telah meluncurkan logo haul resmi yang akan digunakan dalam peringatan tahun ini. Penggunaan logo tersebut untuk memudahkan koordinasi serta pengaturan di lapangan.
Jemaah yang berniat hadir ke haul selayaknya memasang logo di kaca depan mobil plus tulisan asal daerah para Jemaah dengan latar berwarna.
Logo dengan background biru dipergunakan oleh peserta haul dari Hulu Sungai dan Kaltim. Adapun latar belakang Merah khusus rombongan haul dari Banjarmasin, Sungai Tabuk dan yang melintas dari jalur Tanah Laut.
“Cara ini memudahkan relawan jalur dan parkir ketika menemukan jemaah dari luar daerah. Mereka tinggal mengarahkan titik parkir ke lokasi yang masih kosong,” kata Koordinator Jalur dan Parkir Haul ke-14 Abah Guru Sekumpul Tahun 2019 H Abdel Rahman Ramadan.
Menurut Abdel, latar belakang tulisan di kaca mobil memudahkan para relawan jalur dan parkir mengarahkan ke titik-titik parkir sesuai arah kepulangannya. Sehingga para jemaah lebih mudah dan tidak salah arah saat arus baliknya.
Pasalnya, tempat parkir jemaah menentukan kemudahan kepulangan.
“Salah menempatkan parkir membuat jemaah sulit pulang. Mohon patuhi dan ikuti arahan seluruh relawan yang bertugas,” harap Abdel.
Rekayasa lalu lintas haul ke-14 tidak banyak berubah. Jemaah rutin hadir tiap tahun biasanya sudah menyiapkan diri lebih awal.
Kepala Kepala Bidang Lalu lintas Perhubungan Darat Faisal menduga, perlambatan kendaraan semakin meluas bila tidak ada tingkat disiplin dari Jemaah. Karena itu tetap dibuat antisipasi detail.
Hasil survei awal ada 22 titik yang biasanya ada perlambatan kendaraan. Mulai dari simpang 3 Jalan H Duan sampai perbatasan Kabupaten Tapin.
Perlambatan terjadi karena penumpukan jemaah yang masih singgah ke masjid dan warung-warung gratis saat arus balik.
Pihaknya bersama relawan dan polisi melihat titik rawan macet di sekitar Mali-Mali, Gunung Balai, Bawahan Seberang, Bawahan Pasar, Danau Salak Simpang Tiga PTPN, Mataraman, Simpang Empat, Cintapuri Darussalam.
Kemudian di Suriyan Tengah dan Pematang Danau.(mam/ay/ran)