BANJARMASIN – Dinas PUPR Kalsel mengharapkan, pembebasan kawasan Sungai Lulut beres dalam waktu dekat. Pasalnya, dana yang disiapkan untuk membangun tiga jembatan baru di sana sudah disiapkan tahun ini.
“Pemko Banjarmasin dan Pemkab Banjar harus serius. Jangan sampai anggaran yang sudah disiapkan untuk tahun ini tak terpakai,” kata Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar, kemarin (18/1).
Anggaran yang disiapkan itu sebesar Rp10 miliar. Digunakan untuk melakukan rehabilitasi tiga jembatan yang ada di kawasan Sungai Lulut. Antara Jalan Veteran Banjarmasin, dan Martapura Lama.
Tiga jembatan dimaksud adalah Jembatan Gardu 1 dan 2 di Jalan Veteran Banjarmasin, serta Jembatan Sungai Lulut di Jalan Martapura Lama.
Yang jadi masalah jika lahan di tiga titik tersebut belum dibebaskan. Lelang pengerjaan jembatan pun tak bisa dilaksanakan. Artinya proyek pembangunan bakal tertunda.
Itulah asalah mengapa pemprov mendesak agar pembebasan segera dilakukan. Entah itu oleh Pemko Banjarmasin atau Pemkab Banjar.
“Kalau belum clear dan clean, kami tak akan melelangkan pekerjaan,” tegas Roy.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Banjarmasin, memahami Ahmad Fanani masalah tersebut. Menurutnya, pemko sudah menyiapkan budget Rp30 miliar untuk pembebasan.
Pemko bahkan menarget tiga bulan ke depan pembebasan lahan sudah dilaksanakan.
“Saat ini tim appraisal sudah bekerja. Ketika sudah selesai, pembebasan lahan akan segera dilaksanakan. Kami target paling lama tiga bulan,” ucap Fanani.
Dari kacamata pemprov, jalan provinsi di ruas Jalan Sungai Lulut ini harus ditangani cepat. Sebab, aktivitas lalu lintas di sana tergolong tinggi. Membuat sering terjadinya kemacetan.
Pembebasan lahan ini ditargetkan mesti selasai sebelum bulan Juli mendatang. Pasalnya, lebih dari tenggang waktu tersebut, pekerjaan diperkirakan akan terganggu karena waktu yang terlampau mepet. (mof/at/nur)