BANJARMASIN - Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum ) Banjarmasin menertibkan sejumlah APK (Alat Praga Kampanye ), kemarin (30/1) sore. Didampingi Satpol PP, mereka menyisir beberapa wilayah di kota ini.
Penertiban dimulai di sekitar kantor Bawaslu, menuju jalan Pramuka. Kemudian mengarah ke Sungai Lulut, Benua Anyar, Sungai Andai, Sultan Adam hingga Pengambangan.
Dari Pengambangan, Bawaslu mengarah ke Jalan Dahlia, Sutoyo S, Jafri Zam Zam, Pasir Mas, dan Belitung. Kemudian dilanjutkan menuju Pekauman, lalu Kelayan B hingga finish di Kantor Bawaslu.
Rahmadiansyah, Divisi Hubungan Antar Lembaga Bawaslu menyebut, pelanggaran terbanyak adalah penempatan APK dan jumlahnya
"Karena mereka tidak melaporkan yang mana sih yang sesuai desain aturan KPU dan jumlahnya," ucapnya.
Meski ditertibkan, Bawaslu tak menghancurkan APK yang dicopot. Caleh atau parpol boleh mengambilnya dan memasang kembali. Dengan catatan, sesuai aturan.
Penertiban APK tersebut menuai protes. Salah seorang caleg yang bertarung di tingkat provinsi wilayah Banjarmasin mengaku kecewa. Menurutnya, Bawaslu tak perlu turun langsung menertibkan.
"Kalau informasi pemasangan yang menyalahi aturan disampaikan sampaikan saja kepada caleg. Kami bisa memindahkan ketempat yang seharusnya dan diperbaiki. Tidak perlu merepotkan tim Bawaslu dan Satpol PP. Karena kami tahu tugas Bawaslu juga sangat banyak," ucapnya.
Merespons keluhan tersebut, Ketua Bawaslu Kota Banjarmasin, Muhammad Yasar mengungkapkan, pihaknya sudah menyosialisasikan aturan main kampanye.
"Sebenarnya, mereka yang kurang mau membuka aturan. Kami himbau jangan melanggar aturan kampenye," terangnya.
Bawaslu memberi catatan. Jika APK masih ada pelanggaran di tempat yang sama, mereka bakal memberi sanksi administratif.
"Paling berat itu adalah sanksi diskualifikasi atau tidak dimasukkan ke dalam tahapan selanjutnya," pungkasnya. (mr-154/at/nur)
