BANJARBARU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru mewacanakan tarif angkutan pelajar dibarter dengan sampah plastik kering.
Ini untuk menekan produksi sampah plastik di Banjarbaru yang terus bertambah.
Wacana ini pun disebut akan berkoordinasi dengan SKPD terkait. Seperti Dishub (Dinas Perhubungan) dan Disdik (Dinas Pendidikan). Serta perlu disosialisasikan dengan pihak sekolah.
Terkait wacana ini, Kepala Dinas Pendidikan, M Aswan saat dikonfirmasi Radar Banjarmasin mengaku sudah mendengar hal tersebut.
"Sudah ada mendengar. saya sangat mengapresiasi dan mendukung itu," jawab Aswan.
Bagi Aswan, jikalau wacana tersebut memang efektif dilakukan. Maka harus dipikirkan secara matang bagaimana teknis dan mekanismenya kelak.
"Yang pasti perlu kita bahas lebih lanjut soal ini. Kalau memang efektif ya tentu positif, bisa juga berdayakan Bank Sampah yang ada, apa bisa menampung dan bagaimana teknisnya," sarannya.
Secara terpisah, sambutan positif juga diutarakan oleh Kepala Sekolah SMPN 5 Banjarbaru, Undi Sukarya. Menurutnya wacana angkutan pelajar bertarif sampah ini patut didukung oleh sekolah dan disosialisasikan kepada siswa.
"Yang jelas itu sangat positif, untuk mendidik anak-anak tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi retail-retail modern di Banjarbaru juga sudah menerapkan larangan kantong plastik, ini tepat sekali saya kira," katanya.
Sementara itu, Rini Aulini, salah satu guru di SMP Negeri di Banjarbaru menyatakan kalau sebagai guru dirinya merasa terbantu dengan adanya wacana tersebut.
"Karena dengan ada tindakan seperti ini, kita sebagai pengajar tidak hanya mengajarkan teori soal lingkungan hidup kepada anak-anak, namun pelajar bisa langsung diedukasi dengan konsep tarif angkutan dibayar sampah ini," nilainya.
Lalu, Aulia Fauzia, siswi SMPN 3 Banjarbaru mengatakan kalau wacana ini disebutnya tidak memberatkan siswa.
"Simpel saja ya kalau saya lihat. Pernah lihat di televisi di kota mana gitu, memberlakukan begini juga. Ya sangat positif, karena jujur saya termasuk yang sering beli minuman kemasan plastik," jujurnya. (rvn/al/ram)