MARTAPURA-- Pedagang resmi Pasar Ahad, Kecamatan Kertak Hanyar masih ngambek. Perusahaan Daerah Pasar Bauntung Batuah kesulitan menagih kewajiban pedagang. Selama PKL Jalan Pemurus tetap bercokol pintu dialog buntu.
Sikap kukuh tolak Setor retribusi kepada pengelola pasar sudah bulat. Mereka menuding, sejak PKL tetap bertahan di luar pasar, pendapatan menurun drastis lebih 80 persen.
“Komoditas yang Mereka jual sama yang ada di dalam pasar ahad. Kami bertahan di sini karena ada pelanggan tetap, “ kata Fahmi, pedagang lantai 2 Pasar Ahad, Kamis (7/2) siang.
Terlalu lama dibiarkan, tak mustahil pelanggan biasa belanja ke tokonya lari ke PKL. Ada desakan sesama pedagang resmi mau turun ke jalan. Ikut menjadi PKL seperti dahulu sebelum masuk ke lantai 2 menjadi pedagang resmi.
Direktur PD Pasar Bauntung Batuah Rusdiansyah menerangkan, PKL sangat cerdas menyiasati penertiban. Awalnya, di sisi atau bahu jalan Pemurus. Entah siapa yang memulai, PKL memanfaatkan pekarangan rumah warga menjadi lapak berjualan.
“Kabar anggota kami di Pasar Ahad. Warga menyewakan halaman untuk berjualan PKL. Bayar sewa harian, ada juga semacam Retribusi, itu bukan dari kami, “ pungkasnya. (mam/ema)