MARTAPURA – Mungkin karena kecewa dan keburu kesal, warga Jalan Pendidikan 8, Kelurahan Sekumpul, Martapura menanam secara simbolis dua batang pohon pisang, di tepi Jalan Pendidikan, Jumat (14/2/2019) petang.
Kemarahan ini akibat keluhan minta perbaikan tak kunjung diselesaikan. Sisi jalan berlubang, dalam, dan membahayakan pengendara roda dua dan empat.
Aksi ini tentu membuat pengguna jalan terkejut, sebagian hanya bisa menyaksikan. Mampir sebentar lantas melanjutkan perjalanan. Demo ringan ala warga Pendidikan Sekumpul untuk meminta perhatian pemerintah.
Gerakan ini sejatinya sangat sensitif, pasalnya jalan itu salah satu akses penting jemaah haul akan datang.
Buktinya, baru proses melaksanakan penanaman pohon, Lurah Sekumpul Gusti Marhusin mendadak datang. Artinya daya getarnya sangat besar, dan langsung menjadi pusat perhatian.
Karena sudah ada niat menanam, lurah pun akhirnya hanya bisa menyaksikan tindakan warganya. Pemicu awalnya, karena ditantangi seseorang, yang menyilakan dirinya menanam pohon.
Rizal, warga Jalan Pendidikan 8 mengatakan, posisi jalan yang berlubang di samping sangat bahaya. Kedalamannya setengah tubuh orang dewasa. Rentan terperosok dan mengakibatkan kecelakaan, pasalnya tidak ada rambu-rambu. Hanya ada gundukan tanah.
Dirinya bersama rekannya sengaja menanam pohon pisang di tepi jalan depan rumahnya. Awalnya, tim lapangan dari pemerintah berjanji memperbaiki.
Komitmennya hari Jumat, sampai petang belum datang. Akhirnya, ia nekat mengajak kawannya menanam pohon. Kejadian ini tegasnya berlarut-larut.
“Awalnya, aku tidak terpikir juga menanam pohon. Ketika ngobrol, mereka menyilakan kalau kami mau menanam pohon. Ya kami tanam karena dibiarkan,” ungkap Rizal kesal.
Lurah Sekumpul Gusti Marhusin menyatakan, aksi ini murni kesalahpahaman, mis komunikasi. Menurutnya, tim sudah turun namun masih menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki lubang di tepi jalan.
Ia minta, aksi itu tidak dilanjutkan, dan segera membicarakan dengan tim dari PUPR Banjar menyikapi sikap warga tersebut.(mam)