BANJARMASIN - Warga Tionghoa se-Kalsel menggelar perayaan Tahun Baru Imlek 2570 di Gedung Chandra di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin Barat, Senin (18/2) malam.
Acaranya meriah. Selain menampilkan berbagai pertunjukkan khas Tionghoa, juga ada kesenian Banjar. Berupa lagu, dan tari-tarian.
Pakaian yang dikenakan pengisi acara pun beragam. Dari berbagai provinsi di Indonesia. Sesuai dengan tema; Mempererat Harmoni Budaya Bangsa Menuju Indonesia Jaya.
"Ini dimaknai sikap saling menghargai dengan tradisi. Adat istiadat masing-masing daerah, tanpa membedakan suku, warna kulit, agama, kita tetap satu. Demi membangun banua yang kita cintai,” kata Ketua Pelaksana, Herman Chandra.
Sedikitnya ada dua ribu warga Tionghoa yang hadir pada perayaan itu. Tak hanya dari Kalsel, juga dari daerah lain.
"Satukan tekad untuk saling menjabarkan kasih. Kobarkan semangat satu kesatuan yang saling bersinergi, saling menghormati dan saling melengkapi. Serta selalu mencapai untuk negeri yang kita cintai ini," katanya.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor juga hadir malam itu. Dalam kesempatan tersebut dia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki aneka ragam budaya, suku dan agama. Itulah sebabnya, penting menjaga kebersamaan itu.
"Kalsel itu replika Indonesia. Kalsel banyak suku bangsa dan agama ada di Kalsel," sebutnya.
Menurutnya, masyarakat Kalsel yang hidup dalam keberagaman agama dan bahasa, serta berbeda-beda suku ini, harus memegang teguh toleransi. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
"Di Kalsel, selama ini kita hidup dalam keharmonisan. Suasana rukun dan damai, bahkan berbagai proses demokrasi yang sarat dengan konflik kepentingan, masyarakat Kalsel mampu menempatkan rasa persatuan dan kesatuan di atas segalanya," pungkasnya. (gmp/at/nur)
