BANJARMASIN - Aksi mogok angkutan kelotok akhirnya dibatalkan. Kemarin (3/3) pagi, motoris mau mengangkut wisatawan susur sungai.
Sebelumnya, kelotok-kelotok itu sempat tak beroperasi. Banyak pengunjung yang akhirnya kecewa lantaran tak bisa berwisata menyusuri sungai. Seperti Hamdi, bersama istri dan dua anaknya.
"Saya tidak tahu. Jauh-jauh dari Banjarbaru, ternyata tidak bisa melakukan wisata susur sungai," ucapnya. Hamdi hanya satu dari sekian banyak wisatawan yang kecewa.
Tepat pukul 10.00 Wita, motoris kelotok pun akhirnya membatalkan aksi mogok yang mereka lakukan. Menyusul kesepakatan dari pertemuan mereka dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, di rumah dinasnya, kemarin pagi. Sekitar pukul 08.00 Wita.
"Para motoris awalnya prihatin. Saat melihat antusias warga berdesak-desakan untuk membeli tiket susur sungai. Kemudian kami dampingi motoris menemui wali kota tadi pagi (kemarin, Red)," ucap Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Kota Banjarmasin, Khuzaimi.
Dari pertemuan tersebut, intinya motoris bersedia secara bertahap untuk merubah desain kelotok. Yang sesuai dengan anjuran Dishub Banjarmasin. Jangka waktunya, enam bulan ke depan. Dan hanya untuk empat buah kelotok, sebagai tahap awal.
Dalam pertemuan itu, motoris juga menyampaikan keluh kesah mereka. Soal biaya merombak atap kelotok. Untuk bagian ini, pemko mencoba mencari solusi. Menggunakan bantuan dari dana CSR.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin, Ichwan Noor Chaliq, tegas dengan aturan mereka. Meski belum semua kelotok akan dirombak, penumpang tetap dilarang naik ke atas atap.
"Kami hanya menjalankan ketentuan sesuai peraturan. Ini guna menjaga keselamatan penumpang. Jangan sampai ada kejadian yang tak diinginkan. Selain itu untuk menyadarkan warga akan bahaya duduk di atap kelotok," jelasnya.
Dalam hal ini, Dishub tetap akan menindak tegas. Terhadap kelotok yang membiarkan penumpangnya naik ke atas atap. "Kami akan memberi tanda. Dan akan dilarang beroperasi," tegasnya.
Terkait soal razia kemarin, Ichwan juga tetap menjalankannya. Sejauh ini, tak ada lagi penumpang yang naik ke atas kelotok. Kalaupun ada yang mencoba, motoris buru-buru menegurnya. (mr-154/ema)