BANJARMASIN - Sabtu (9/3) malam, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin kembali memasang palang pembatas ketinggian di Jembatan Kuin. Bagaimana nasibnya? Hingga kemarin (11/3) masih utuh.
Meski begitu, masih ada saja angkutan yang bervolume besar ngoto melintas. Hal itu dibeberkan salah satu warga setempat.
"Siang kemarin, pas tidak ada penjagaan oleh Dishub, ada saja masih truk tinggi yang mencoba melewati. Akhirnya dia pun mundur dan putar balik karena tidak bisa lewat," ucapnya. Dia tak mau disebut nama.
Palang pembatas ketinggian yang dipasang Dishub itu tingginya mencapai 280 sentimeter. Jadi, angkutan yang melebihi batas, tak akan bisa lewat.
Kemarin, Dishub memang menurunkan delapan personel untuk berjaga. Agar tak ada angkutan besar yang berani melintas. Hanya saja, cuma dilakukan pagi hari. Kekosongan, dimanfaatkan pengemudi.
"Untuk tadi sore (kemarin,Red) kenapa tidak ada penjagaan, karena yang mendapat giliran jaga dapat perintah memasang barier beton di Telawang," jelas Kabid Lalu Lintas, Dishub Banjarmasin, Slamet Begjo.
Slamet menjelaskan, mereka cuma melakukan penjagaan pagi dan sore. Tidak untuk siang hari. "Pagi pukul 07.00 sampai 08.00 Wita. San sore pada pukul 16.00 sampai 17.00 Wita," terangnya.
Dia kembali mengingatkan. Agar angkutan yang melebihi batas ketinggian atau muatan tak lagi melintasi Jembatan Kuin. Karena membahayakan.
"Untuk keamanan dan keselamatan semuanya. Jadi diharapkan untuk muatan berat dan tinggi yang berlebihan, agas mencari jalan yang lain," pungkasnya.
Menyegarkan ingatan. Senin (4/3) malam, pekan lalu, Dishub memasang palang pembatas ketinggian di Jembatan Kuin. Tingginya mencapai 250 sentimeter. Selasa (5/3) siang, malah dilepas warga karena terjadi insiden. Sebuah truk menabrak palang tersebut. Pembatas itu kembali dipasang Sabtu tadi.
Aksi pencopotan palang pembatas tersebut berbuntut panjang. Warga yang melakukannya dilaporkan Dishub ke Polisi. Sejauh ini masih sebatas laporan. Belum ada tindak lanjutan. (mr-154/ema)
