BANJARMASIN - Pembangunan tahap ketiga Rumah Sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin ditarget rampung tahun ini. Namun, hingga kini malah belum dilakukan lelang proyek.
Rupanya ada beberapa dokumen lelang yang harus diperbaiki Dinas PUPR Banjarmasin terkait proyek bernilai Rp79 miliar dari APBD Banjarmasin itu. Sebelumnya yang menggarap pekerjaan fisik ada di Dinas Kesehatan. Menyusul nomenklatur baru, pekerjaan fisik diambil alih oleh Dinas PUPR.
“Masih ada yang harus disesuaikan. Jadi belum bisa dilelangkan cepat,” ujar Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Arifin Noor, kemarin (14/3).
Selain itu juga harus menyesuaikan harga barang saat ini. “Sebenarnya tak ada kendala. Hanya ada yang harus disesuaikan saja,” ungkapnya.
Dia memberi contoh harga satuan yang disusun pada dua tahun lalu oleh Dinas Kesehatan. “Kalau tak disesuaikan, mana mau kontraktor ikut lelang. Makanya perlu review desain lagi,” ulasnya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengharapkan pekerjaan akan tuntas dan bisa launching pada hari jadi Kota Banjarmasin, 24 September mendatang. Pekerjaan tahap terakhir ini meliputi pembangunan fisik lima lantai sekaligus gedung utama. Pekerjaan juga untuk melengkapi lift pasien dan tangga darurat. Termasuk lift di bangunan fisik tahap II lalu yang belum ada.
Pemko juga akan melengkapi alat kesehatan (alkes) agar rumah sakit nantinya benar-benar beroperasi. Untuk alkes ini anggarannya langsung ditangani oleh Dinas Kesehatan Banjarmasin. Keperluan anggaran alkes mencapai Rp60 miliar. Sementara pemko baru bisa menganggarkan Rp23 miliar.
“Tahun ini alkes masuk (dianggarkan, Red) sekaligus pembangunan unit III. Saya berharap bertepatan hari jadi Banjarmasin tahun ini, Rumah Sakit Ansyari Saleh juga bisa launching,” harap Ibnu.(mof/ema)