BANJARMASIN – Sebanyak 127 pohon palm di kawasan Hasan Basry dibabat. Demi pembangunan Jembatan Alalak I.
Pohon-pohon itu memang Harus diratakan dengan tanah. Lantaran posisinya berda di bagian tengah jalan. Area yang akan dibangun bentang pendekat jembatan.
Tapi mesti ingat. Ada regulasi penebangan pohon ini. Mengacu Perda Nomor 21 Tahun 2011. Tentang Pengelolaan Persampahan/Kebersihan, dan Pertamanan. Bagi yang menebang dan sudah mengantongi izin, mereka harus mengganti 1 pohon yang ditebang dengan 10 pohon.
Mengacu Perda itu, artinya pemangku proyek, atau siapapun yang bertanggung jawab atas pembangunan Jembatan Alalak I, mesti mengganti sebanyak 1.270 pohon.
Tapi Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berbaik hati. Ia meminta separuhnya saja. Yakni sebanyak 640 batang pohon. Kemarin (20/3), di kantor proyek Alalak, penggantian itu secara simbolis diserahkan oleh PPK Jembatan Alalak I, kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin.
Kabid Pertamanan dan Sarana Prasarana DLH Banjarmasin, Tarianto mengungkapkan, wali kota sudah memberi izin. Bahwa cukup separuh saja pohon yang diganti.
Alasannya, proyek pembangunan jembatan ini untuk kepentingan publik. Selain itu, vegetasi pohon palm di kawasan tersebut jumlahnya hampir separuh lebih. "Palm ini pun tak masuk penilaian adipura,” jelasnya, kemarin.
Tarianto juga menjelaskan, bahwa pohon pengganti tak sembarangan. Diameternya minimal 10 sentimeter, dengan panjang 3 sampai 3,5 meter. “Kami mengapresiasi pihak pelaksana menggantinya dengan pohon yang diameter yang sesuai,” tuturnya.
Kewajiban penggantian ini, karena pohon-pohon tersebut sudah terdaftar di pemko. Sehingga ketika ditebang, harus ada gantinya. “Kita sebenarnya diuntungkan. Jumlah yang terdampak hanya 127, namun diganti lebih banyak,” tambahnya.
Dengan jumlah sebanyak itu, dapat dimanfaatkan dengan menanam di daerah yang kosong. Juga bisa disulam dengan tanaman yang mati. “Pohon-pohon ini akan dihibahkan juga ke sekolah-sekolah, kantor-kantor dan tempat ibadah yang memerlukan penghijauan,” sebutnya.
Sementara itu, Manajer Proyek Wika-Pandji, KSO, Sijadul Jamal mengatakan, tak hanya dilakukan penggantian di wilayah Banjarmasin. Namun mereka juga mengganti pohon yang terdampak di kawasan Barito Kuala.
"Harus ada yang harus dipangkas. Karena areanya berada dititik pekerjaan. Kami bertanggung jawab menggantinya,” ucap Jamal. (mof/ema)