BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin berkomitmen terus menata bantaran sungai. Tahun ini, Siring RK Ilir yang terputus akan disambungkan hingga ke Muara Kelayan. Sebagai bukti keseriusan, konsultan pengawas pekerjaan kini dilelang.
Rp235 miliar disediakan pemko untuk mendapatkan rekanan konsultan pengawas. “Setelah mendapatkan rekanan konsultan pengawas, tahun ini pula akan kami lelangkan fisiknya,” beber Kabid Sungai PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony, kemarin (26/3).
Dia mengungkapkan, siring yang akan dibangun panjangnya 210 meter. Dengan pagu anggaran mencapai Rp13,2 miliar. Nominalnya paling besar di bidang sungai.
“Pekerjaannya kami target selama tujuh bulan. Dan siring sudah terhubung,” yakin pria yang akran disapa Thoni itu.
Beda dengan desain konstruksi siring sebelumnya, dia menjelaskan Siring Muara Kelayan memakai konstruksi tiang pancang. Yang dipesan di pulau Jawa. “Nanti setelah ada konsultan pengawas akan kelihatan lebih detail rancangannya,” tambahnya.
Thoni menyebut, setelah siring RK Ilir dan Muara Kelayan terhubung, maka akan menjadi ruang publik baru di bantaran Sungai Martapura. “Yang pasti siring yang ada akan terhubung sehingga kelihatan lebih bagus lagi,” tukasnya.
Selain melalukan penyiringan, PUPR Banjarmasin juga melakukan normalisasi 10 titik saluran sungai. Secara keseluruhan, pemko menggelontorkan anggaran mencapai Rp27 miliar. Yang mana, ongkos terbesar digunakan untuk siring.
"Memang komitmen pemko menata kawasan Sungai Martapura untuk lebih indah, khsusunya menangkal abrasi,” tandasnya. (mof/ema)
