BANJARMASIN - Setelah dua tahun tertunda, upaya melanjutkan pembangunan tahap III Rumah Sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin mulai terlihat. Pemko Banjarmasin sudah membuka tender manajemen konstruksi rumah sakit bertipe C ini.
Ditarget rampung tahun ini, tender konsultan diharapkan segera didapat pemenangnya. Supaya pekerjaan fisik pun akan segera dilakukan.
“Kami lelang secepatnya setelah didapat konsultan pengawasnya,” beber Kadis PUPR Banjarmasin, Arifin Noor kemarin.
Mengerjakan bangunan tahap III ini, sokongan APBD tak sedikit digelontorkan. Jumlahnya mencapai Rp79 miliar.
“Konsultan pekerjaan ini sangat perlu. Karena mengalami perubahan setelah diserahterimakan dari Dinkes ke Dinas PUPR,” sebutnya.
Arifin membeberkan, seleksi Manajemen Konstruksi Pembangunan RSUD (lanjutan) ini ditarget penandatanganan kontrak pada bulan Juni mendatang. Sementara Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tender ini menelan anggaran Rp1.588.768.500.
“Kami solek dulu, sehingga ketika lelang fisik nanti banyak peminatnya,” seloroh Arifin.
Dia menjanjikan, sesuai target yang diinginkan, akhir tahun ini bangunan berlantai lima itu akan rampung dan dapat digunakan. “Semoga tak ada kendala. Saya optimis akhir tahun selesai,” ucapnya.
PUPR juga sudah mulai membuat jalan masuk yang berada di kawasan Jalan Rantauan Darat. Jalan masuk ini baru dibuat hanya sebagian. Pasalnya, masih ada bangunan warga yang belum selesai dibongkar.
“Pelan-pelan. Kami garap dulu yang sudah bebas,” kata mantan Kadis Perkim Kalsel itu.
Ketika bangunan yang berada di depan rumah sakit sudah dibongkar, jalan akan dilebarkan menjadi 7 meter. “Saat ini warga sudah mulai membongkar sendiri. Saya secara pribadi berterima kasih kepada mereka yang sudah mau bernegosiasi,” ujarnya.
Plt Kadinkes Banjarmasin, Lukman Hakim menuturkan lelang alat kesehatan secara e-katalog dimulai pada bulan Juni.
“Secara bertahap alkes akan mengisi bangunan yang ada dulu. Untuk bangunan baru, dianggarkan setelah bangunan tahap III rampung,” terang Lukman.
Untuk keperluan alkes, Dinkes sudah menganggarkan Rp23 miliar. Dana tersebut diyakini belum dapat memenuhi alkes keseluruhan rumah sakit, termasuk untuk bangunan tahap III.
“Kalau dihitung-hitung total keseluruhan penganggaran alkes nilainya mencapai Rp60 miliar,” tuntasnya.(mof/ema)