BANJARMASIN - Pemko akhirnya bernafas lega. Dokumen perencanaan pembebasan lahan pembangunan Jembatan Sungai Lulut, Sungai Gardu I dan Sungai Gardu II, diserahkan pemprov, kemarin.
Bundel dokumen persil bangunan yang terdampak diperlihatkan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Akhmad Fanani Saefudin. Dokumen ini lah yang menjadi persoalan selama ini belum bisanya pemko membebaskan lahan di sana.
Yang membuat pemko sempat terkejut. Dokumen belum diterima. Malah Pemprov ingin melelang pekerjaan jembatan tersebut. “Tim apraisal sudah siap. Mereka tinggal melakukan perhitungan berapa nilai ganti rugi,” sebut Fanani kemarin.
Dia optimis pembebasan lahan berjalan mulus. Pasalnya, pembangunan jembatan ini karena memang keluhan dari warga. Selain kerap membuat macet. Juga kondisinya sangat memprihatinkan. Tak jarang kecelakaan terjadi. Bahkan mobil pernah nyemplung.
Membebaskan lahan di sini, Pemko sudah menyediakan pagu anggaran Rp30 Miliar. Khusus pembangunan Jembatan Sungai Lulut. Yang selama ini menjadi biang kemacetan. Diperkirakan ada sebanyak 18 buah bangunan yang akan dibebaskan. Luas keseluruhan persil sekitar 1.198 meter persegi. Selain bangunan, ada 5 buah tiang listrik, 6 tiang telpon dan 1 buah pipa PDAM sepanjang 32 meter.
Untuk diketahui, tiga jembatan di Sungai Lulut ini rencananya bakal dibangun dengan Girder Beton. Mengganti model ulin yang ada saat ini. Dari desain Pemprov, lebar jembatan mencapai 10 meter dengan panjang jembatan utama 20,6 meter. Jauh lebih lebar dari saat ini, yang hanya 4,5 meter. (mof/ema)