BANJARMASIN - Pemko baru menerima dokumen perencanaan pembangunan Jembatan Sungai Lulut dari Pemprov. Itu artinya titik terang pekerjaan tinggal menunggu waktu. DPRD Kota Banjarmasin meminta Pemko tak mengulur waktu melakukan pembebasan lahan.
Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin yang membidangi infrastruktur, Matnor Ali mendesak jangan sampai gara-gara lahan tak bebas. Jembatan pun gagal dibangun.
“Rencana ini sudah lama. Pemprov pun sudah serius. Jangan sampai tertunda garagara lahan tak bebas,” tekan Matnor. Diakuinya, pembebasan lahan biasanya berjalan alot. Karena warga yang terdampak ada yang tak setuju dengan nilai yang disodorkan oleh pemko.
“Makanya perlu segera sosialisasi dan bergerak. Beri pemahaman warga pentingnya pembangunan jembatan ini,” pesan politisi Partai Golkar itu.
Dia memberi contoh ketika pembebasan lahan di Jalan Rantauan Darat. Karena sempat ada kendala, akhirnya membuat pekerjaan akses pintu masuk dan keluar RSUD Sultan Suriansyah terhambat.
“Pembebasan lahan memang berjalan alot. Tapi ketika dilakukan dengan pendekatan yang elegan, saya yakin akan berjalan mulus,” cetusnya.
Keseriusan Pemprov dengan menjanjikan akan melelang pekerjaan. Disambut antusias dirinya. Itu artinya, harapan warga di sana memiliki akses jalan yang refresentatif tak lama lagi.
“Asal tahu saja perencanaan pembuatan jembatan ini sudah sangat lama, sejak tahun 2008 silam. Jangan sampai tertunda lagi,” cecar Matnor.
Dia meminta pula kepada koleganya di komisi I, untuk mendesak pembebasan lahan yang menjadi tupoksi mereka, untuk meminta kepada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Banjarmasin agar cepat melakukan pembebasan.
“Tupoksi kami adalah infrastruktur jembatan. Kami hanya mendesak ini. Apalagi di jembatan itu sering terjadi kecelakaan, bahkan ada pengendara yang sampai tercebur,” tandasnya.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah meminta Perkim untuk langsung bergerak melakukan pembebasan lahan di kawasan itu. Dia mengingatkan, pembebasan lahan di sana jangan sampai menimbulkan masalah yang berujung pekerjaan jembatan terhambat.
“Jelaskan kepada masyarakat. Bahwa jembatan ini adalah akses penting dan sangat diperlukan. Warga pun harus memahami ini,” kata Herman kemarin.
Membebaskan lahan di sini, Pemko sudah menyediakan pagu anggaran Rp30 miliar. Khusus pembangunan Jembatan Sungai Lulut. Yang selama ini menjadi biang kemacetan. Diperkirakan ada sebanyak 18 buah bangunan yang akan dibebaskan. Luas keseluruhan persil sekitar 1.198 meter persegi. Selain bangunan, ada 5 buah tiang listrik, 6 tiang telpon dan 1 buah pipa PDAM sepanjang 32 meter. (mof/ema)